RAHMAT MIRZANI

Pengembang Aerotropolis Lampung Perlu Support System

PEMAPARAN: Dosen Prodi Teknik Sipil Itera Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., I.P.M. saat memaparkan prospek pengembangan aerotropolis Provinsi Lampung. -FOTO HUMAS ITERA-

BANDARLAMPUNG – Institut Teknologi Sumatera (Itera) menawarkan prospek pengembangan aerotropolis Provinsi Lampung. Hal ini disampaikan dosen Prodi Teknik Sipil Itera Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., I.P.M. dalam focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Lampung di Golden Tulip Springhill, Bandarlampung, Rabu (20/12).

Abi Berkah mengatakan aerotropolis sebagai sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada bandara sebagai kota bandara. ’’Seperti halnya konsep kota metropolis, konsep kota aerotropolis pun memiliki kawasan sup-urban atau pinggir kota. Kawasan ini pun terhubung oleh infrastruktur dan transportasi massal,’’ katanya.

Abi Berkah Nadi yang juga menjabat sebagai sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) juga menyampaikan kunci dari pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik.

BACA JUGA:Kerja Sama Internasional, UIN RIL Tanda Tangani LoL dengan Chulalongkorn University

’’Teknis dalam pelaksanaan pengembangan wilayah diperlukan beberapa sektoral dalam angkutan feeder untuk menunjang integrasi moda. Harapannya, Provinsi Lampung dapat terus menata sistem transportasi yang terpadu di kawasan aglomerasi. Melalui berbagai program dan kebijakan, Dinas Perhubungan Lampung juga berkomitmen menyediakan sarana-prasarana serta sistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkeselamatan di kawasan perkotaan dan wilayah penyangganya,” ujarnya.

Abi Berkah Nadi melanjutkan, dalam mengembangkan wilayah aerotropolis diperlukan support system dari beberapa sektoral. ’’Tak hanya dari pusat pemerintah, melainkan juga dari stakeholder swasta di Lampung dalam mengembangkan kawasan yang memiliki harapan kota maju pada Provinsi Lampung.

BACA JUGA:Inkubasi Bisnis, Ponpes Bisa Mandiri

Abi Berkah Nadi juga berharap permasalahan transportasi publik di Provinsi Lampung dapat segera terakomodasi secara langsung. ’’Kita ketahui saat ini minim angkutan feeder di beberapa wilayah. Karena itu harus ditingkatkan transportasi umum untuk di perkotaan yang memiliki kepadatan yang tinggi,” ungkapnya.

Abi Berkah Nadi menilai, Bandara Raden Inten II memiliki potensi dikembangkan menjadi aerotropolis Lampung. ’’Tapi yang menjadi polemic, banyak permukiman yang membutuhkan pembebasan lahan yang cukup besar.  Secara teknis apabila ingin mengembangkan wilayah aerocity, maka pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun. Mapping dalam pengembangan kawasan wilayah harus ditentukan dan diperlukan sektoral di bidang tertentu dalam mendukung pelaksanaan agar menjadi kota maju seperti di Pulau Jawa,’’ tegasnya. (*)

Tag
Share