Diskes Waykanan Jamin Ketersediaan Vaksin Rabies

Reporter: Hermansyah |

Editor: Rizky Panchanov |

Rabu , 03 Sep 2025 - 21:00

Srikandi, Kadiskes Waykanan --

BLAMBANGANUMPU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waykanan melalui Dinas Kesehatan memastikan ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) bagi masyarakat yang membutuhkan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Waykanan Srikandi. Menurutnya, stok vaksin rabies selalu tersedia, baik di puskesmas maupun di kantor Dinas Kesehatan.

“Jika di puskesmas kehabisan, mereka bisa langsung mengambil ke Dinas Kesehatan. Kami pastikan VAR selalu tersedia,” ujar Srikandi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Didy Arwadi.

Ia menjelaskan, setiap warga yang mengalami gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, atau kera, wajib segera mendatangi puskesmas dengan membawa KTP atau KK serta menjelaskan kronologi kejadian.

Prosedur penanganan dimulai dari mencuci luka dengan sabun selama 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin.

“VAR diberikan sebanyak tiga kali, dengan total empat dosis. Hari pertama dua vial sekaligus, hari ketujuh satu vial, lalu hari ke-21 atau ke-28 satu vial lagi. Vaksin ini gratis, sementara biaya pelayanan disesuaikan dengan kepesertaan BPJS pasien,” jelasnya.

Sementara itu, terkait ancaman demam berdarah dengue (DBD), Srikandi mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca yang memicu berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.

Ia menyebut pada Agustus lalu hanya ada tiga puskesmas yang mencatat kasus DBD, yakni Puskesmas Tanjung Rejo Negeri Agung, Puskesmas Negeri Baru Kecamatan Umpu Semenguk, dan Puskesmas Way Tuba.

“Meski kasus menurun, kami tetap mengimbau seluruh puskesmas untuk gencar memberikan penyuluhan serta mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M plus,” tegasnya.

Tahun lalu, hampir seluruh kecamatan di Waykanan mencatat kasus DBD bahkan hingga merenggut korban jiwa.

Karena itu, lanjut Srikandi, kesiapsiagaan sejak dini menjadi kunci dalam menekan risiko penyebaran penyakit tersebut.(*)

diskes waykanan jamin ketersediaan vaksin rabies                             blambanganumpu – pemerintah kabupaten (pemkab) waykanan melalui dinas kesehatan memastikan ketersediaan vaksin anti rabies (var) bagi masyarakat yang membutuhkan.
 
hal ini disampaikan kepala dinas kesehatan waykanan srikandi. menurutnya, stok vaksin rabies selalu tersedia, baik di puskesmas maupun di kantor dinas kesehatan.
“jika di puskesmas kehabisan, mereka bisa langsung mengambil ke dinas kesehatan. kami pastikan var selalu tersedia,” ujar srikandi melalui kabid pencegahan dan pengendalian penyakit, didy arwadi.
 
ia menjelaskan, setiap warga yang mengalami gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, atau kera, wajib segera mendatangi puskesmas dengan membawa ktp atau kk serta menjelaskan kronologi kejadian.
prosedur penanganan dimulai dari mencuci luka dengan sabun selama 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin.
 
“var diberikan sebanyak tiga kali, dengan total empat dosis. hari pertama dua vial sekaligus, hari ketujuh satu vial, lalu hari ke-21 atau ke-28 satu vial lagi. vaksin ini gratis, sementara biaya pelayanan disesuaikan dengan kepesertaan bpjs pasien,” jelasnya.
 
sementara itu, terkait ancaman demam berdarah dengue (dbd), srikandi mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca yang memicu berkembangnya nyamuk aedes aegypti.
ia menyebut pada agustus lalu hanya ada tiga puskesmas yang mencatat kasus dbd, yakni puskesmas tanjung rejo negeri agung, puskesmas negeri baru kecamatan umpu semenguk, dan puskesmas way tuba.
 
“meski kasus menurun, kami tetap mengimbau seluruh puskesmas untuk gencar memberikan penyuluhan serta mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3m plus,” tegasnya.
 
tahun lalu, hampir seluruh kecamatan di waykanan mencatat kasus dbd bahkan hingga merenggut korban jiwa.
karena itu, lanjut srikandi, kesiapsiagaan sejak dini menjadi kunci dalam menekan risiko penyebaran penyakit tersebut.(*)

Tag

Share