Viral Isu Minyak Babi pada Nampan MBG, BGN Minta Publik Tenang

BGN menegaskan isu viral soal dugaan minyak babi pada nampan MBG masih perlu diverifikasi bersama BPOM dan LPPOM MUI. -FOTO IST -

JAKARTA – Publik dihebohkan dengan video viral di TikTok yang menuding adanya penggunaan minyak babi pada nampan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Video yang diunggah akun @halalfoodie itu memperlihatkan permukaan nampan berkilau dan lengket, yang oleh narator diklaim mirip tekstur minyak babi.
Unggahan tersebut langsung menyedot perhatian jutaan penonton dan ribuan komentar, terutama dari kalangan konsumen Muslim. Banyak yang khawatir dan mempertanyakan kehalalan fasilitas program MBG.
Menanggapi hal ini, Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta masyarakat tetap tenang dan tidak buru-buru menyimpulkan.
“Kami lakukan check and recheck, benar atau tidak. Semua masih digunakan mitra yang melakukan pembelian, sementara BGN belum melakukan satupun. Jadi, kita akan cek semuanya,” ujar Dadan, Minggu (31/8/2025).
Ia menegaskan, isu tersebut akan ditelusuri secara menyeluruh. “Kita harus pastikan dulu faktanya. Jangan langsung percaya sebelum ada hasil investigasi resmi,” tambahnya.
BGN menyatakan akan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) untuk melakukan investigasi terkait dugaan ini.
Langkah tersebut diambil agar hasilnya kredibel sekaligus memberikan kepastian kepada masyarakat, khususnya umat Muslim yang sangat memperhatikan aspek halal dalam konsumsi pangan.
Masyarakat dihebohkan dengan isu yang beredar di media sosial mengenai nampan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diklaim mengandung minyak babi.
Isu ini sontak menimbulkan keresahan, terutama di kalangan umat Islam.
Untuk menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera bertindak cepat dengan mengundang Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan klarifikasi.
Isu ini pertama kali mencuat setelah beredarnya video dan narasi di platform daring yang menyebutkan bahwa ada unsur non-halal, khususnya daging babi, dalam salah satu menu yang dibagikan.
Narasi tersebut menyebar dengan cepat dan memicu berbagai spekulasi serta kekhawatiran.
Padahal, program bantuan pangan ini ditujukan untuk masyarakat umum tanpa memandang latar belakang agama.
Menanggapi isu sensitif ini, Ketua MUI Bidang Fatwa, Kiai Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan bahwa MUI mengundang beberapa pihak terkait, mulai dari Badan Gizi Nasional, ASPRADAM (Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan), APMAKI, BPJPH, LPPOM, dan lainnya untuk berdiskusi sekaligus pertemuan terkait isu yang beredar.
“Setelah muncul dipublik mengenai adanya paparan minyak babi dalam barang gunaan yang digunakan untuk program kepentingan Makan Bergizi Gratis, MUI berinisiatif untuk melakukan mudzakaroh secara mendalam bersama pihak-pihak terkait yang memiliki otoritas,” ujar Kiai Ni’am, Jum’at 29 Agustus 2025.
Dalam pertemuan tersebut, kata Asrorun Ni’am pihak BGN Beliau menjelaskan secara rinci tentang proses pengadaan bahan makanan, standarisasi, hingga distribusi.
Menurutnya, semua bahan baku yang digunakan telah melalui proses verifikasi dan audit ketat untuk menjamin keamanan dan kehalalannya, sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.
“Dari hasil klarifikasi tadi memang ada testimoni secara meyakinkan, membenarkan apa yang muncul di publik. Akan tetapi BGN memberikan komitmen mengenai penjaminan halal di dalam proses Makan Bergizi Gratis,” kata Kiai Ni’am.
MUI dan BGN sepakat untuk terus menjalin komunikasi yang intensif guna memastikan bahwa setiap program bantuan yang melibatkan makanan, terutama untuk konsumsi publik, telah memenuhi standar kehalalan.
Diharapkan dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat dapat kembali tenang dan program  Makanan Bergizi Gratis dapat berjalan tanpa kendala. (disway/c1/abd)

Tag
Share