Boeing Sebut Indonesia Butuh 600 Pesawat Baru

Ilustrasi Jet Boeing--FOTO UNSPLASH/JOHN MCARTHUR

JAKARTA– Indonesia diproyeksikan memerlukan investasi 600 pesawat baru dalam waktu dekat guna memaksimalkan potensi pertumbuhan signifikan di sektor penerbangan.

 

Proyeksi tersebut tertuang dalam laporan Commercial Market Outlook (CMO) 2025 yang dirilis Boeing, berdasarkan analisis berbagai faktor seperti demografi, laju ekonomi, dan kondisi armada pesawat Indonesia saat ini.

 

Managing Director of Boeing Commercial Marketing untuk kawasan Asia Timur Laut, Asia Tenggara, dan Oseania David Schulte mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan demografis yang kuat. Populasi usia muda yang besar mencapai 30 juta pada 2024 menjadi penggerak utama permintaan penerbangan.

 

“Indonesia memiliki demografi usia muda yang tinggi, yang berarti keinginan dan hasrat untuk bepergian mungkin sedikit lebih tinggi daripada demografi yang menua,” kata Schulte seperti dilansir dari Antara, Rabu (27/8).

 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang solid menjadi katalis tambahan. Kelas menengah diperkirakan meningkat sekitar 3% per tahun, sedangkan kelas menengah atas tumbuh lebih cepat, sekitar 8% per tahun.

 

Pariwisata juga berperan besar sebagai pendorong industri penerbangan. Laporan Boeing menyebut, hingga akhir 2024, sektor pariwisata berkontribusi sekitar 5% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan diprediksi akan terus meningkat.

 

Dengan dukungan 12 juta tenaga kerja serta proyeksi belanja wisatawan internasional mencapai Rp291 triliun pada 2024, dibutuhkan infrastruktur penerbangan yang lebih memadai. Schulte menambahkan, kondisi armada pesawat di Indonesia juga menjadi alasan penting untuk menambah jumlah pesawat baru.

 

Tag
Share