Industri Laundry Serap 34.000 Tenaga Kerja

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Temmy Satya Permana.--FOTO ISTIMEWA
Meski begitu, Temmy mengakui masih ada tantangan yang dihadapi pengusaha laundry, di antaranya standardisasi layanan dan kompetensi, pengelolaan limbah, akses pembiayaan, dan digitalisasi layanan.
’’Melalui program seperti Sekolah Bisnis Laundry (SBL), saya melihat semangat besar untuk menjadikan usaha ini lebih profesional, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan global,” kata Temmy.
Lebih lanjut, Kementerian UMKM siap bersinergi dengan ASLI untuk memberikan akses pembiayaan melalui skema KUR tanpa agunan, mendorong pengelolaan limbah laundry ramah lingkungan melalui Unit Pengolahan Limbah bersama, serta mengintegrasikan digitalisasi laundry ke dalam ekosistem digital UMKM nasional.
’’Upaya ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja dan regulasi terkait UMKM, di mana pemerintah berkewajiban menghadirkan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi UMKM,” ungkap Temmy. (beritasatu.com/c1)