Industri Otomotif Butuh Insentif dan Reformasi Pajak

GIIAS 2025: Pengunjung memadati ruang pamer mobil di ajang pameran automotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.--FOTO ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta pemerintah memberikan insentif dan restrukturisasi pajak untuk menjaga daya saing industri otomotif nasional.
Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan perlambatan penjualan kendaraan hingga Juli 2025 harus diantisipasi dengan langkah jangka pendek dan jangka panjang.
’’Ada dua strategi utama, yakni pemberian insentif dan restrukturisasi pajak,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (21/8).
Berdasarkan data, total penjualan mobil wholesales sepanjang Januari-Juli 2025 mencapai 435.390 unit. Meski sempat melambat, Gaikindo tetap optimistis target penjualan 900.000 unit tahun ini bisa tercapai, terutama dengan dorongan momentum pameran otomotif GIIAS 2025.
Kukuh menilai insentif pemerintah dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Ia mencontohkan Malaysia yang mampu menyalip Thailand sebagai pasar otomotif terbesar kedua di ASEAN setelah memberikan insentif pascapandemi dengan penjualan mencapai 816.747 unit pada 2024.
Untuk jangka panjang, Kukuh menekankan perlunya restrukturisasi pajak kendaraan bermotor yang dinilai terlalu tinggi dan membebani harga mobil baru. Akibatnya, penjualan mobil bekas lebih mendominasi pasar, padahal kontribusinya minim terhadap industri.
’’Jika sebagian transaksi mobil bekas bisa dialihkan ke mobil baru, maka pasar mobil baru bisa tumbuh hingga 2-3 juta unit per tahun. Dampaknya industri komponen, investasi, hingga lapangan kerja akan berkembang pesat,” jelas Kukuh.
Kukuh juga menegaskan pentingnya konsistensi kebijakan otomotif nasional hingga 2030 tahun ke depan, baik untuk kendaraan konvensional, hybrid, maupun listrik. Dengan arah kebijakan yang jelas, Indonesia diyakini akan tetap menjadi pasar utama otomotif di kawasan. (beritasatu.com)