UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA PAMERKAN HASIL RISET PRODUK INOVATIF HILIRISASI DI ITB UNIVERSITY

Wamen Diktisaintek Prof Stella Christie Apresiasi Digital Smart Composter Karya Mahasiswa dan Dosen Universitas Teknokrat Indonesia- FOTO IST -
BACA JUGA: Akhirnya Jembatan Bambu Ditinjau BPJN Lampung
Menuju Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia 2025
Setelah sukses memamerkan karya di KSTI 2025, tim Universitas Teknokrat Indonesia juga telah lolos seleksi untuk mengikuti Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) 2025 di IPB University, Bogor, yang akan berlangsung pada 23 Agustus 2025.
PIMPI menjadi ajang penting bagi inovasi yang berfokus pada pertanian, peternakan, dan pengelolaan sumber daya alam. Kehadiran Digital Smart Composter di acara tersebut diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih luas, terutama untuk integrasi teknologi dalam mendukung pertanian berkelan jutan. “Kami optimis alat ini akan memberikan manfaat nyata bagi peternak, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengelolaan limbah ternak. Target kami adalah membuat proses produksi pupuk organik lebih cepat, higienis, dan ramah lingkungan,” tutur Fadhlurohman.
BACA JUGA: Fantastis! Anggaran MBG 2026 Bakal Melonjak hingga Rp300 T
KSTI 2025: Integrasi Sains, Teknologi, dan Industri
KSTI Indonesia 2025 menampilkan ratusan karya inovasi dari seluruh Indonesia, mulai dari teknologi pangan, energi terbarukan, bioteknolo gi, hingga kecerdasan buatan. Tema besar acara ini menekankan hilirisasi riset dan integrasi teknologi untuk kemandirian industri nasional.
Bagi Digital Smart Composter, ajang ini menjadi panggung penting untuk memperkenalkan teknologi yang menggabungkan inovasi digital dengan pengelolaan limbah peternakan. Sejumlah pakar yang hadir memuji alat ini karena mampu menjawab dua tantangan sekaligus: mengurangi dampak lingkungan dari limbah ternak dan menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi untuk pertanian.
BACA JUGA:Bupati Lepas 8 Siswa Pringsewu ke Sekolah Rakyat Lampung
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kehadiran mahasiswa Teknokrat di KSTI 2025 membuktikan bahwa inovasi dapat lahir dari mana saja, termasuk dari daerah yang jauh dari pusat industri besar. Dukungan kampus, kerja sama tim, dan keberanian untuk mencoba menjadi kunci keberhasilan mereka.
“Kami ingin membuktikan bahwa teknologi dapat berpihak pada lingkungan dan petani. Hara pan kami, Digital Smart Composter bisa diproduksi massal dan diguna kan di banyak daerah,” kata Deka.
Dengan semangat itu, Digital Smart Composter tidak hanya menjadi sebuah produk riset, melainkan simbol komitmen generasi muda untuk membangun masa depan pertanian dan peternakan yang lebih berkelanjutan di Indonesia. (*)