Trump Bakal Naikkan Tarif Produk Farmasi hingga 250 Persen

KEBIJAKAN TARIF: Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana kebijakan tarif baru yang akan diberlakukan terhadap produk farmasi.--FOTO AP
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana kebijakan tarif baru yang akan diberlakukan terhadap produk farmasi, dimulai dengan tarif yang disebut ringan dan meningkat tajam hingga 250 persen dalam 18 bulan ke depan.
Hal ini dilakukan Trump sebagai bagian dari strategi ekonomi "America First". Dalam wawancara yang disiarkan pada Selasa (6/8) oleh CNBC, Trump menegaskan kembali niatnya untuk membawa produksi farmasi kembali ke dalam negeri.
“Dalam satu tahun, paling lambat satu setengah tahun, tarifnya akan naik menjadi 150 persen, lalu menjadi 250 persen, karena kami ingin produk farmasi diproduksi di negara kami sendiri,” ujar Trump dikutip Antara dari Kyodo.
Meski demikian, Trump belum menjelaskan secara spesifik besaran tarif awal yang akan diterapkan.
Rencana ini disebut-sebut sebagai salah satu kebijakan tarif tertinggi sepanjang masa jabatan keduanya, melebihi bea masuk pada sektor-sektor lain yang sebelumnya sudah diberlakukan, seperti otomotif, baja, aluminium, dan tembaga—semuanya dengan dalih perlindungan keamanan nasional.
Bahkan, Trump sebelumnya sempat menyebutkan bahwa produk farmasi akan dikenakan tarif sangat tinggi, sekitar 200 persen dalam rapat kabinet sebulan lalu. Dalam wawancara berdurasi sekitar 40 menit via telepon itu, Trump juga menyebutkan bahwa kebijakan tarif terhadap industri semikonduktor akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Meski belum memberikan rincian lebih lanjut, sektor ini telah menjadi target utama dalam strategi Trump untuk mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan luar negeri. Saat ini, Departemen Perdagangan AS tengah melakukan penyelidikan apakah tarif tinggi terhadap produk farmasi dan semikonduktor dibutuhkan untuk melindungi keamanan nasional.