Freeport Tetap Utamakan Pasar Domestik meski Dilirik AS

FREEPORT: Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar domestik, meskipun Amerika Serikat (AS) memberi tarif impor sebesar 0% untuk konsentrat tembaga (copper concentrate) dan katoda tembaga (copper cathode).
"Prioritas utama perusahaan tetap pada pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri," ucap VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati seperti dilansir dari Antara, Senin (4/8).
Selain pasar domestik, Katri juga menjelaskan bahwa produk Freeport Indonesia saat ini dipasarkan di Asia, bukan Amerika Serikat. "Produk PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini dipasarkan di pasar domestik Indonesia dan Asia," tuturnya.
Terkait ketertarikan Amerika terhadap tembaga Indonesia, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan belum ada pertimbangan untuk memindahkan pasar utama dari Tiongkok ke AS.
"Untuk memindahkan pasar? Kalau ke Amerika itu jauh, (butuh waktu pengiriman) 45 hari. Sementara kalau ke Tiongkok itu cuma 7 hari pengapalan dan Tiongkok mengonsumsi 50% dari copper di dunia ini," kata Tony.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tarif resiprokal antara Indonesia dan AS sebesar 19% akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Airlangga menyebut bahwa tarif 19% yang diperoleh Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara, kecuali Singapura yang mendapat tarif hanya 10% dari AS.