Tolak Kontrak Baru, 3.200 Pekerja Boeing Mogok Kerja

Ilustrasi Boeing--FOTO AP /LINDSEY WASSON

JAKARTA - Ribuan pekerja Boeing yang memproduksi jet tempur melakukan aksi mogok kerja mulai Senin (4/8). Aksi ini dilakukan atas penolakan perjanjian kerja baru yang diajukan perusahaan.

Dilansir dari AP, menurut pernyataan serikat pekerja International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM), sekitar 3.200 pekerja di fasilitas Boeing yang berlokasi di St. Louis, St. Charles (Missouri), dan Mascoutah (Illinois) menolak kontrak kerja empat tahun yang telah dimodifikasi.

 

’’Anggota IAM District 837 membangun pesawat dan sistem pertahanan yang menjaga keamanan negara kita. Mereka pantas mendapatkan kontrak yang menjamin keamanan keluarga mereka dan mengakui keahlian luar biasa mereka,” ujar Sam Cicinelli, wakil presiden wilayah Midwest IAM.

 

Penolakan ini terjadi setelah sebelumnya anggota serikat menolak tawaran awal dari Boeing yang mencakup kenaikan gaji 20% selama empat tahun.

 

’’Kami kecewa para karyawan menolak tawaran yang mencakup pertumbuhan upah rata-rata 40% dan menyelesaikan isu utama mengenai jadwal kerja alternatif,” kata Dan Gillian, wakil presiden Air Dominance Boeing sekaligus eksekutif senior Boeing di St. Louis.

 

’’Kami siap menghadapi aksi mogok dan telah menerapkan rencana darurat agar tenaga kerja yang tidak ikut mogok tetap bisa mendukung pelanggan kami,” tambah Dan Gillian.

 

Boeing sendiri masih berjuang memperbaiki citra dan stabilitas bisnisnya setelah serangkaian insiden fatal. Dua pesawat Boeing 737 Max jatuh di Indonesia (2018) dan Ethiopia (2019) menewaskan 346 orang. Pada Juni 2025, pesawat Dreamliner yang dioperasikan Air India juga jatuh menewaskan sedikitnya 260 orang.

 

Meski begitu, Boeing melaporkan pendapatan kuartal kedua tahun ini membaik dengan kerugian menyusut menjadi USD611 juta dibandingkan kerugian USD1,44 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (beritasatu.com/c1)

Tag
Share