Lahan Gudang Batu Bara Seluaas 2,5 Hektare Terbakar

PADAMKAN API: Petugas Dinas Damkarmat Bandarlampung saat memadamkan api di lahan gudang batu bara kemarin.-FOTO DINAS DAMKARMAT KOTA BANDARLAMPUNG-

BANDARLAMPUNG - Lagi-lagi, kebakaran terjadi di Kota Bandarlampung. Rabu (20/12), kebakaran terjadi di lingkungan gudang batu bara PT Alam Tirtasari di Jl. Bypass, Soekarno-Hatta, Kelurahan Waygubak, Sukabumi, sekitar pukul 13.55 WIB. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung Anthoni Irawan menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran di lahan seluas 2,5 hektare tersebut. 

’’Untuk penyebab pastinya kami belum mengetahuinya. Namun penyebabnya, informasi yang didapat dari Edi sebagai Pak RT 07 bahwasanya api berasal dari stockpile batu bara," ucap Anthoni.

BACA JUGA:Rekanan Malas Tagih Utang ke Pemkot Bandar Lampung

Dia melanjutjab proses pemadaman api dilakukan sekitar 1 jam 65 menit. ’’Api berhasil dipadamkan pada pukul 15.20 WIB dengan  menghabiskan 3 tangki air dan 3 mobil damkar dengan menerjunkan 11 personel," ucapnya.

Anthoni menyampaikan, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut. "Tidak ada korban jiwa, hanya 2.5 hektare lahan kosong di gudang  batu bara PT Alam Tirtasari," ucapnya. 

Sebelumnya, – Ratusan kebakaran terjadi di Bandar Lampung sepanjang tahun 2023. 

BACA JUGA:Masyarakat Semakin Hemat Belanja, Pemerintah Wajib Dongkrak Daya Beli

Data yang dicatat oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, ada 433 k ebakaran terjad di tahun 2023. 

Lokasinya berbagai macam. Mulai dari lahan kosong, hingga ke bangunan rumah. 

Kepala Dinas Damkarmat Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan membenarkan menjelaskan, ada beberapa faktor sehingga kebakran terjadi. 

“Diantaranya karena kompor, lampu, listrik, rokok, dan lainnnya,” kata Anthoni, Selasa (19/12). 

BACA JUGA:Asosiasi Ini Keberatan Jika Pajak Rokok Elektronik Berlaku Tahun 2024

Cattan Dinas Damkarmat Kota Bandar Lampung, dari total 433 kebakaran itu, paling banyak penyebabnya adalah korsleting listrik. Jumlahnya 56 tempat kejadian perkara (TKP). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan