Menteri P2MI Luncurkan Program Kelas Migran Vokasi

KUNKER: Menteri P2MI saat meluncurkan Program Kelas Migran Vokasi.-FOTO JENI PRATIKA SURYA/RLMG-

Bandar Lampung – Provinsi Lampung menjadi daerah pertama di Indonesia yang mengimplementasikan program Kelas Migran Vokasi tingkat SMA/SMK. Program ini diluncurkan langsung oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat melakukan kunjungan kerja ke Bandar Lampung.

Peluncuran tersebut turut disertai dengan pengenalan inovasi lain seperti Kelas Cangkok, Aplikasi RMD, dan Aksi Jihan, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas calon pekerja migran sejak usia sekolah.

Dalam sambutannya, Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa kunjungannya kali ini merupakan tindak lanjut dari gagasan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang mendorong pengembangan tenaga kerja migran terampil. Ia menegaskan, program Kelas Migran Vokasi akan diintegrasikan dalam kurikulum SMA/SMK sebagai bentuk persiapan siswa untuk menjadi pekerja migran berkualitas.

“Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemprov Lampung, termasuk pembentukan Migran Center yang akan menjadi pusat layanan pelatihan keterampilan, bahasa asing, sertifikasi hingga pemeriksaan kesehatan (MCU),” kata Karding.

Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sistem dan ekosistem vokasi yang terpusat, termasuk tim sertifikasi dan pelatihan vokasional. Dalam dua bulan terakhir, program ini telah menunjukkan progres signifikan dengan tercatat sebanyak 8.500 siswa mendaftar sebagai peserta kelas migran.

Selain itu, Kementerian P2MI bersama Pemprov Lampung juga telah menyiapkan 44 guru bahasa asing untuk menunjang pelatihan bahasa bagi siswa migran.

“Lampung akan menjadi tolak ukur nasional dalam pengembangan pendidikan vokasi migran,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan penuh dari Kementerian P2MI. Ia menegaskan bahwa Pemprov Lampung siap mempercepat implementasi program tersebut.

“Kami akan akselerasi pelaksanaan program ini, agar bisa benar-benar melahirkan tenaga kerja migran yang berkualitas dan berkompeten,” kata Gubernur. Ia menyebutkan bahwa materi kelas migran akan diberikan mulai siswa duduk di kelas 3 SMA/SMK.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencetak tenaga kerja migran yang siap saing dan terlindungi secara menyeluruh.(jen/nca)

Tag
Share