Gubernur Mirza Siapkan Insentif Rp 35 Miliar Untuk Daerah

-GRAFIS/EDWIN RADAR LAMPUNG-

Diketahui, data BPS Lampung yang dirilis pada 2 Desember 2024 mencatat, IPM Lampung hanya berada di angka 73,13 terendah dibandingkan seluruh provinsi di Sumatera.

Lampung berada di bawah Sumatera Selatan (73,84), Jambi (74,36), Bangka Belitung (74,55), Bengkulu (74,91), Aceh (75,36), Riau (75,67), Sumatera Utara (75,76), Sumatera Barat (76,43), dan Kepulauan Riau (79,89).

IPM ini mencakup tiga indikator utama: kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. Di tahun 2024, umur harapan hidup bayi di Lampung tercatat sebesar 74,39 tahun. Rata-rata lama sekolah mencapai 8,36 tahun, sementara harapan lama sekolah mencapai 12,78 tahun.

Untuk dimensi standar hidup layak yang dihitung berdasarkan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan tercatat sebesar Rp 11.258.000.

BACA JUGA:NasDem Usulkan IKN Jadi Ibu Kota Kaltim Jika Belum Siap Gantikan Jakarta

Lalu, terkait prevalensi stunting di Provinsi Lampung terus menurun dari 26,26 persen di tahun 2019, hingga menjadi 14,9 persen di tahun 2023, dan menjadi provinsi terendah keempat prevalensi stunting di Indonesia. 

Namun, di tahun 2024 terjadi peningkatan prevalensi stunting di Provinsi Lampung menjadi sebesar 15,9 persen, atau meningkat 1 persen dari tahun 2023. Hal ini termuat dalam rilis Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024. 

Peningkatan juga terjadi pada 10 kabupaten/kota dengan peningkatan tertinggi tercatat sebesar 8,5 persen. 

Sedangkan 5 kabupaten lainnya mengalami penurunan, yaitu Way Kanan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Lampung Barat, dengan penurunan terbesar ada di Kabupaten Way Kanan dengan penurunan 8,8 persen dari tahun sebelumnya.

Bappenas telah menetapkan target prevalensi stunting Lampung yang harus dicapai di tahun 2025 sebesar 13,2 persen, dan 3,8 persen di tahun 2045. (pip/yud)

 

Tag
Share