Sekolah Swasta Curhat Kurang Murid

CURHAT: Anggota Komisi X DPR RI Dr. Muhammad Kadafi, S.H., M.H. mendengarkan aspirasi sekolah swasta di Bandarlampung.-FOTO ANGGI RHAISA -

 

Kenyataan yang terjadi, kata Maryadi, jangankan berbicara mengenai sekolah baru, SMA swasta yang lama saja dari 2015 sudah ada 131 ruang kelas yang kosong. ’’Artinya, yang perlu dibenahi sebenarnya bukan lagi SMA yang baru. SMA yang lama saja sampai sekarang belum beres urusannya,’’ ucapnya.

 

Maryadi menyampaikan bahwa di Bandarlampung ada 45 SMA swasta dan 48 SMK swasta. ’’Itu keterisian rombongan belajarnya tidak penuh. Sekolah swasta ini rata-rata dapat 15 murid. Itu belum termasuk SMA Siger, sekolah swasta baru yang dibuat.  Ini perjuangan kami sejak dulu, bukan hanya sekarang. Jadi pendidikan itu tidak hanya soal pemerataan infrastruktur, kualitas, tapi juga proporsional,” tegasnya. 

 

Maryadi berharap pengisian sejumlah siswa di SMA/SMK negeri dan swasta harus proporsional. “Kmi ingin sebelum pembuatan petunjuk teknis SPMB, kami diundang oleh stakeholder. Kalau bisa pihak yayasan juga diundang dan bukan hanya sepihak. Itu yang terjadi,” tegasnya. (*)

 

Tag
Share