26 Tender Jalan Masuk Tahap II

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung M. Taufiqullah -FOTO IST -
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggenjot perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu sektor prioritas pembangunan.
Sejumlah proyek perbaikan jalan yang dibiayai melalui APBD murni 2025 bahkan sudah mencapai tahap provisional hand over (PHO) atau serah-terima sementara pekerjaan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung M. Taufiqullah menyampaikan bahwa total ada 52 paket pekerjaan jalan yang dialokasikan pada APBD murni tahun anggaran 2025.
Dari jumlah itu, 26 paket telah ditender lebih awal, sementara 26 sisanya menyusul pada tahap kedua.
“Dari 26 paket pertama, progresnya cukup signifikan, bahkan ada yang sudah selesai dan masuk tahap pemeriksaan PHO,” ujarnya, Minggu (6/7/2025).
Ia menjelaskan, paket pekerjaan yang telah ditender lebih awal rata-rata menunjukkan hasil memuaskan. Contohnya, di sejumlah titik di Pringsewu dan Lampung Tengah, pekerjaan berlangsung lancar dan sesuai target.
BACA JUGA:Tragis, Pria Lansia di Sultra Ditemukan Tewas dalam Perut Ular Piton Sepanjang 8 Meter
Sementara itu, 26 paket lainnya juga telah dikontrak dan pengerjaannya di lapangan sudah mencapai progres sekitar 30 persen.
“InsyaAllah semua berjalan baik. Kami juga meminta PPPK lebih banyak turun ke lapangan untuk memastikan mutu dan kualitas pekerjaan tetap terjaga,” tambah Taufiqullah.
Mengacu arahan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, prioritas perbaikan jalan diarahkan ke daerah padat penduduk guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, ruas jalan menuju kawasan pariwisata juga menjadi perhatian khusus.
“Daerah wisata seperti Kalianda, Kunjir, Gayam, Pahawang, hingga jalur Lempasing–Padang Cermin–Kiluan menjadi fokus penanganan. Jalur-jalur ini mendukung geliat wisata bahari Lampung yang berkembang pesat,” jelasnya.
Taufiqullah menambahkan, kondisi ruas Lempasing–Padang Cermin saat ini cukup baik, dan lubang-lubang yang sempat muncul saat Lebaran telah diperbaiki.
Terkait APBD Perubahan 2025, pihaknya masih menunggu arahan anggaran. Jika alokasi terbatas, fokusnya akan diarahkan ke pekerjaan pemeliharaan seperti overlay satu lapis, bukan pembangunan baru.
“Kalau waktunya mepet, kami arahkan ke pemeliharaan ringan. Tapi tetap kami usulkan, karena banyak titik yang masih butuh penanganan,” katanya.