TPK Hotel Berbintang di Lampung Naik Jadi 43,42 Persen pada April 2025

TPK hotel berbintang di Provinsi Lampung naik signifikan pada April 2025 seiring meningkatnya jumlah tamu domestik dan asing. -FOTO DOK RLMG-

“Nggak sampai tanggal 7. Seperti di Solo, tanggal 4, tanggal 5 (tamu) langsung sudah check out. Di Jogja tanggal 6, Bali menurun juga. Bali itu nggak full sampai tanggal 7,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah bisa mengevaluasi kembali anggaran belanja guna meningkatkan tingkat okupansi hotel di Indonesia saat ini. 

Sebab, sektor pemerintahan masih menjadi pasar yang signifikan bagi industri perhotelan, dengan kontribusi mencapai 40 persen.

“Kalau pemerintah tidak melakukan eksekusi untuk spending-nya, pasti akan banyak (hotel) yang tutup lagi,” tuturnya.

Hariyadi mengungkapkan sebelum libur Lebaran 2025, dua hotel di Bogor terpaksa tutup.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk membantu memulihkan tingkat okupansi hotel di Indonesia.

Sebelumnya, Padamnya listrik total atau blackout bersama dengan terganggunya akses internet sempat terjadi di Lampung, pada Selasa 4 Juni hingga Rabu 5 Juni 2024.

Pemadaman listrik yang terjadi di Lampung akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat di Sumatera Selatan. Berdampak kepada provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Pemadaman listrik merata ini berdampak besar bagi aktivitas masyarakat dan perekonomian di Lampung.

Namun, sektor perhotelan mengalami dampak positif  saat blackout dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel atau okupansi selama dua malam. Sebab, banyak masyarakat yang  memiliki mengungsi ke hotel, karena lampu tetap hidup dan layanan internet tetap ada. Salah satunya yang dialami Sheraton Lampung Hotel.

Marketing Communication Executive Sheraton Lampung Hotel, Reza Afif membenarkan ada kenaikan hunian terhitung sejak Selasa 4 Juni 2024.

“Ya betul, ada kenaikan hunian terhitung sejak hari Selasa 4 Juni dan kami juga full booked pada Rabu 5 Juni kemarin,” ungkap Reza Afif saat dihubungi Radar Lampung, Kamis 6 Juni 2024.

Kata Reza Afif, peningkatan hunian kamar hotel selama dua hari tersebut meningkat 9,82 persen dibandingkan hari-hari biasa.

Kenaikan tingkat hunian ini, disampaikan Reza Afif dibarengi dengan kenaikan harga kamar. “Tentu harga mengalami kenaikan karena sesuai kebaikan okupansi,” ucapnya.

Lanjut Reza Afif, kenaikan harga naik 11 persen dikarenakan occupancy hotel pada hari tersebut memang telah tinggi.

“Kenaikan (harga, red) 11 persen, karena okupansi hotel pada hari kemarin memang sudah tinggi, yaitu di angka 89 persen,” ungkapnya.

Tag
Share