Makna Pawai Obor Malam 1 Muharam

Radar Lampung Baca Koran--

Tradisi Sambut Tahun Baru Islam

JAKARTA - Tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah merupakan momen pergantian tahun bagi umat Islam, yang diperingati setiap tanggal 1 Muharam. Penanggalan ini dimulai sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Nama Muharam berasal dari kata ’’haram” yang berarti suci atau terlarang. Orang-orang Arab pada masa pra-Islam tidak boleh berperang atau membunuh selama bulan ini, sesuai dengan penamaan yang mengindikasikan larangan tersebut. Larangan ini tetap berlaku setelah masa masuknya Islam, dan Muharam termasuk dalam empat bulan yang dihormati secara khusus.

BACA JUGA:PMI Wajib Sigap 6 Jam usai Bencana

Sejak zaman jahiliyah, nama-nama bulan seperti Muharam telah digunakan, meskipun pada masa itu masyarakat Arab tidak memiliki sistem penanggalan tahun. Bahkan pada masa Rasulullah SAW, umat Islam belum menggunakan angka tahun, tetapi menamai tahun-tahun berdasarkan peristiwa penting yang terjadi.

Contohnya, tahun kelahiran Rasulullah disebut tahun gajah (amul fil) karena serangan pasukan gajah yang dimaksudkan untuk menghancurkan Ka’bah. Tahun-tahun lain dinamai berdasarkan peristiwa-peristiwa seperti perang Fijar (amul fijar) atau tahun dimana Rasulullah menerima wahyu.

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a., kebutuhan untuk penanggalan yang lebih terstruktur muncul. Kesulitan dalam memahami informasi dalam surat-surat yang dikirimkan ke khalifah, terutama terkait kurangnya penanggalan tahun, menjadi masalah serius. Atas saran Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari r.a., Umar akhirnya mengesahkan penggunaan kalender Islam.

Setelah musyawarah dengan para sahabat terkemuka, diputuskan bahwa kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Sejak saat itu, kalender ini dikenal sebagai kalender hijriah. Utsman bin Affan r.a. mengusulkan agar bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah.

Alasannya adalah karena sejak lama orang Arab menganggap Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan mereka. Selain itu, umat Islam menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram merupakan bulan di mana hijrah Rasulullah ke Madinah dimulai, setelah terjadinya Baiat Aqabah II pada bulan Dzulhijjah. 

Memasuki tahun baru 1447 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025, umat Islam di berbagai penjuru dunia menyambutnya dengan beragam tradisi dan amalan. Peringatan ini menjadi salah satu cara untuk mengenang dari peristiwa bersejarah dalam perjalanan Islam.

Di Indonesia, momen pergantian tahun Hijriah diramaikan dengan berbagai kegiatan. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah pawai obor yang digelar pada malam 1 Muharam.

Tradisi ini menjadi simbol penyambutan tahun baru Islam yang dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini. Namun, pawai obor bukan sekadar acara seremonial. Di baliknya terdapat nilai historis dan filosofi yang mendalam.

Lalu, apa makna dari tradisi pawai obor di malam 1 Muharam? Berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Mengutip dari laman NU Online, pelaksanaan pawai obor pada malam 1 Muharram bukanlah bentuk kesyirikan ataupun upaya mengultuskan sebuah perayaan.

Tag
Share