Pemerintah Genjot Ekspor di Tengah Surplus

Wamendag Dyah Roro Asti saat berkunjung ke kantor B-Universe, PIK2, Kamis (19/6).--FOTO BERITASATU.COM/VINNILYA HUANGGRIO

JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menanggapi tren menyusutnya surplus neraca perdagangan Indonesia, meskipun surplus masih terjaga dalam lima tahun terakhir. Roro menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperluas pasar ekspor demi menjaga stabilitas neraca dagang nasional.

’’Ini adalah cara konkret yang bisa kita lakukan untuk menjaga surplus kita secara keseluruhan agar tiap tahun bisa stabil, paling tidak selalu surplus," ujar Roro saat ditemui di kantor B-Universe, PIK 2, Kamis (19/6).

 

Menurut Roro, pemerintah tetap optimistis meningkatkan ekspor dengan mengandalkan kerja sama perdagangan internasional. Salah satunya melalui perjanjian dagang Indonesia-European Union CEPA dan perjanjian dengan Kanada yang diharapkan rampung tahun ini.

 

"Untuk bisa menembus pasar Eropa, mempermudah akses, dan membuka peluang ekspor, kami dorong kerja sama, seperti Indonesia-Kanada agar selesai tahun ini," jelas Roro.

 

Di samping itu, Kementerian Perdagangan juga mengandalkan peran kantor perwakilan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di tiga negara untuk mendorong pertumbuhan ekspor hingga 7%.

 

Tak hanya menjalin perjanjian bilateral, Kemendag juga aktif menggelar business matching secara rutin, bahkan mingguan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia, khususnya IKM dan UMKM, dengan calon pembeli luar negeri. Langkah ini dinilai efektif dalam memperluas jangkauan produk lokal ke pasar global.

 

Roro juga menyampaikan pengalamannya dalam misi dagang ke Jepang. Ia baru kembali dari menghadiri Osaka World Expo bersama sejumlah UMKM terkurasi yang memamerkan produk mereka di ajang internasional tersebut.

 

"Kami juga menggelar business forum yang berhasil menghasilkan transaksi lebih dari USD200 juta. Ini pencapaian luar biasa dan merupakan bagian dari tekad kami memperluas pasar luar negeri, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik global," ungkap Roro.

Tag
Share