PTS Didorong Terus Berinovasi

Reporter: Anggi Rhaisa |

Editor: Syaiful Mahrum |

Kamis , 12 Jun 2025 - 20:38

Rektor UBL Prof. Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A. mendampingi Wamendiktisaintek Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. dan Kepala LLDikti Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. saat diwawancarai awak media. -FOTO ANGGI RHAISA -

pts didorong terus berinovasi                            // jadikan kampus berdampak untuk masyarakat 
bandarlampung -  kementerian pendidikan tinggi, sains, dan teknologi (kemendiktisaintek) mendorong perguruan tinggi swasta (pts) untuk terus berinovasi menjadikan kampus berdampak.
wamendiktisaintek prof. dr. fauzan, m.pd. menegaskan bahwa kemerdekaan lahirkan kampus berinovasi dan terus berkolaborasi bukan hanya berdampak bagi daerah masing-masing, tetapi internasional.
“riset produktif akan memberikan dampak bukan hanya bagi daerah masing-masing, tapi juga internasional,” kata prof. fauzan dalam silaturahmi pts lldikti wilayah ii, kamis (12/6).
prof. fauzan mengucapkan terima kasih kepada ubl sebagai tuan rumah penyelenggaraan pts lldikti wilayah ii.
“pertemuan ini bersifat konsolidatif dalam rangka untuk merapat barisan untuk merealisasikan program kampus berdampak,” kata prof. fauzan.
 
ketika berbicara dengan ubl, kata prof. fauzan, ini adalah miniatur  program yang disebut kampus berdampak.
 
“artinya, ubl telah memiliki komitmen kuat dalam hilirisasi produk-produk research-nya yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. baik di dunia usaha maupun industri,” jelas prof. fauzan.
 
silahturahmi ini, kata prof. fauzan, adalah harapan besar konsolidasi dari perguruan tinggi swasta dan negeri. ‘’ambil hikmah dan cari mutiara unggul yang ada di perguruan tinggi masing-masing. itulah yang akan menjadikan sebagai bendera untuk kontribusi kepada masyarakat. memang tidak semuanya harus seperti ubl. paling tidak, semangat harus sama dengan ubl. kampus harus jadi pencari solusi di setiap problem atau persoalan yang ada di masyarakat,” ungkapnya.
 
seluruh aspek yang ada di perguruan tinggi, kata prof. fauzan, orientasi harus memiliki kebermanfaatan untuk masyarakat.
 
“tridharma perguruan tinggi, masing-masing komponennya harapan besar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. memang kampus memiliki tanggung jawab mencetak sdm unggul. untuk mencetak sdm unggul tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki softskill. supaya terwujud skill komplet, harusnya dekat dengan masyarakat melalui karya sudah didesain oleh pendidikan tingginya,” jelas prof. fauzan.
 
direktur kelembagaan direktorat jenderal pendidikan tinggi kemendiktisaintek prof. dr. muhammad najib menyampaikan, riset dan inovasi pts dapat memberikan dampak (impact) atau kontribusi ke pembangunan daerah. 
 
prof. najib mengatakan, kemendiktisaintek mendorong perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk menjadi kampus berdampak.
 
prof. najib menceritakan transformasi universitas mulai dari university 1.0 berfokus pada teaching university (universitas atau lembaga pendidikan berfokus kepada pengajaran). 
 
“rekrut mahasiswa terus-menerus karena fokus pada teaching university, sehingga dosen sibuk mengajar dan masih tidak upgrade diri karena fokus mengajar,” jelas prof. najib.
 
kemudian transformasi university 2.0, kata prof. najib, dari teaching university sebagai best research university. “jadi selain mengajar, dosen juga melakukan penelitian kampus yang akhirnya awal munculnya kampus sebagai pusat inovasi,” ujarnya.
 
kemudian bertransformasi university 3.0 ini, sambung prof. najib, bukan hanya pendidikan, pengajaran, dan penelitian. ‘’tapi, juga berinovasi yang hasil inovasi bisa dikomersialisasi sehingga menjadi kampus mandiri,” ucapnya.
 
lalu, kata prof. najib, bertransformasi university 4.0. “di mana selain penggabungan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan inovasi, namun lebih fokus menghidupkan kampus dengan inovasi atau karya research. mendorong  kampus bagaimana pengajaran, research, inovasi, dan komersialisasi yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat. jadi kampus sebagai lokomotif transformasi sosial,” ungkapnya.
 
 
prof. najib mengapresiasi ubl yang konsen dalam pengembangan inovasi dan riset yang tentunya berdampak. “ubl yang hanya memiliki 12 program studi tetapi memiliki 20 pusat studi, tentunya dari sebanyak inovasi yang dihasilkan bisa dikomersialisasi untuk pengembangan kampus. ini sebagai contoh berdampak melalui inovasi dan riset yang dilakukan,” jelasnya. (gie/c1/ful)