Waspada! Penyakit Musim Pancaroba Mengintai, Ini Imbauan Dinas Kesehatan Bandar Lampung

Dinas Kesehatan Bandar Lampung imbau warga waspadai penyakit seperti DBD, influenza, diare, dan penyakit kulit selama musim pancaroba. -FOTO RLMG -

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan gejolak atmosfer akibat peralihan dari monsun Asia ke monsun Australia menjadi pemicu utama ketidakstabilan cuaca.

“Pada fase pancaroba, kondisi atmosfer tidak stabil. Ini bisa memicu cuaca ekstrem seperti hujan es, angin kencang, puting beliung, hujan deras mendadak, banjir, hingga longsor,” ujar Rudy, Selasa (23/4/2025).

Ia menyebut, suhu udara di Lampung berkisar antara 23°C hingga 33°C, sementara di wilayah barat Lampung suhu lebih rendah, antara 17°C hingga 31°C. Kelembapan udara tercatat 50%–100%, dengan arah angin dari Selatan ke Barat berkecepatan 9–35 km/jam.

BMKG juga merilis peringatan dini mengenai potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah:

Siang dan sore hari: Lampung Utara, Mesuji, Tulang Bawang, Way Kanan, dan Lampung Barat. Malam hari: Mesuji, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat.

Rudy mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum diverifikasi.

“Waspadai perubahan cuaca mendadak. Hindari aktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem terjadi dan utamakan keselamatan,” pesannya.

Prakiraan Cuaca Wilayah Lampung: Pagi hari: Cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan di Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung. Siang dan sore: Umumnya berawan, dengan potensi hujan di sebagian besar wilayah. 

Malam hari: Berawan, dengan potensi hujan di Mesuji, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Tanggamus. Dini hari: Cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan di Tanggamus dan Lampung Selatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung kembali memperpanjang peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan masih melanda wilayah Lampung hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto menjelaskan perpanjangan ini dilakukan karena kondisi atmosfer di wilayah Lampung masih sangat mendukung terbentuknya awan konvektif.

’’Terpantau adanya belokan angin dan konvergensi pada ketinggian 3.000 kaki. Massa udara yang masuk wilayah Lampung didominasi dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 8–17 knot. Kelembapan udara di lapisan 850 mb – 500 mb masih tinggi, antara 60% hingga 95%. Ini mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif secara lokal masih sangat besar,” jelas Rudy, Minggu (13/4).

Ia menambahkan saat ini Lampung sedang berada dalam masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kondisi ini kerap ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, termasuk hujan deras disertai angin kencang dan petir.

BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di sejumlah wilayah pada 13–16 April. Wilayah terdampak meliputi Bandarlampung, Lampung Tengah, sebagian Lampung Timur, Lampung Utara, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Waykanan, dan Mesuji.

’’Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama saat hujan deras turun,” tutup Rudy.

Tag
Share