Covid-19 Kembali Melonjak, Presiden Panggil Menkes

Menkes Budi Gunadi Sadikin.-FOTO BERITASATU -

“Pelaporan dari masyarakat sangat penting. Jika mengalami gejala atau merasa tidak sehat saat melakukan perjalanan, segera lapor ke petugas terdekat,” imbau Kemenkes melalui surat edarannya.

Sebagai bagian dari mitigasi, Kemenkes juga meminta dukungan dari pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, serta media untuk menyampaikan edukasi yang benar kepada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan dan kesimpangsiuran informasi.

“Situasi saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan dua atau tiga tahun lalu. Tapi tetap, kita tidak boleh lengah,” tutup Menkes Budi. 

Sementara, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengatakan imbauan Kementerian Kesehatan soal Covid-19 bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Namun, kata dia, hal itu merupakan sebagai bentuk kewaspadaan untuk masyarakat.

’’Sampai saat ini kan Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran untuk seluruh dinas kesehatan yang ada di Indonesia. Ini bentuk kewaspadaan,” ujar Hasan di kantornya, Selasa, 3 Juni 2025.

BACA JUGA: Perahu Dihantam Ombak Satu Nelayan Tewas Tenggelam

’’Jadi ini bukan buat menakut-nakuti, tapi harus waspada wajib. Karena kita sudah pernah melewati pengalaman seperti ini, maka waspada itu wajib,” sambung Hasan.

Dia menekankan bahwa edaran tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarakat kembali pada kebiasaan hidup sehat yang pernah diterapkan selama masa pandemi beberapa tahun terakhir. 

“Misalnya kembali membiasakan mencuci tangan, membiasakan diri kalau badan nggak enak atau flu, kemudian menggunakan masker supaya tidak menulari orang lain,” jelasnya.

Hasan mengungkapkan bahwa positivity rate tertinggi kasus Covid-19 mencapai 3,68 persen. Artinya, jika ada 100 orang yang dilakukan tes maka ditemukan hampir 4 orang yang terindikasi positif Covid-19.

“Di negara kita juga ditemukan beberapa kasus positif. Yang tertinggi mungkin 3,68 persen positivity rate-nya. Jadi kalau dari 100 orang diuji spesimennya, ada 3,68 atau hampir 4 orang yang terindikasi positif. Ini bentuk kewaspadaan,” ujarnya.

Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan 38 kasus Covid-19 di Ibu Kota sepanjang tahun 2025.

Data kasus Covid-19 tersebut tercatat sejak 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2025. "Sejak 1 Januari - 31 Mei 2025, tercatat sebanyak 38 kasus positif Covid-19," kata Plt. Kepala Bidang dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Ovi Norfiana kepada wartawan dikutip Selasa, 3 Juni 2025.

Ovi membeberkan, puncak kasus Covid-19 tahun ini di Jakarta yakni pada bulan Januari sebanyak 25 kasus. Sementara pada bulan Februari ditemukan 2 kasus Covid-19, Maret 1 kasus, April 4 kasus, dan Mei 6 kasus.

Ovi memastikan tidak ada kasus kematian di Jakarta akibat Covid-19 pada tahun 2025. "Tidak ada kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama periode tersebut," tegasnya.

Tag
Share