Viral! Puluhan Napi Kabur dari Lapas Nabire, Satu Petugas Luka Disabet Sajam

Tangkapan layar CCTV yang memperlihatkan momen napi kabur dari Lapas Kelas II B Nabire, Papua Tengah, Senin (2/6).-FOTO DISWAY -

NABIRE – Aksi dramatis kaburnya puluhan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6) dini hari terekam kamera pengawas dan viral di media sosial. Tak hanya itu, salah satu petugas penjaga pintu utama (P2U) mengalami luka akibat sabetan senjata tajam yang digunakan para napi saat melarikan diri.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak puluhan napi melarikan diri secara beramai-ramai melalui pintu utama lapas. Salah seorang napi yang mengenakan baju merah dan berambut gondrong terlihat menyerang petugas menggunakan senjata tajam mirip klewang.
Akibat serangan itu, petugas mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Namun, ia belum bersedia memberikan keterangan detail karena masih menunggu koordinasi dengan pihak Polda Papua dan Kepala Lapas Nabire.
“Terkait narapidana kabur, saya akan sampaikan setelah berkomunikasi dengan Kapolda dan Kalapas,” ujar Samuel saat dikonfirmasi awak media pada Senin siang.
Ia menambahkan, kepolisian akan segera memantau kondisi petugas lapas yang terluka dalam kejadian tersebut. “Kami akan menjenguk korban dan melihat langsung kondisi para petugas yang terkena sabetan senjata tajam dan kini dirawat di rumah sakit,” tambahnya.
Kementerian Hukum dan HAM melalui Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti, juga membenarkan kabar pelarian massal para napi ini. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kronologi dan jumlah napi yang melarikan diri.
“Peristiwa ini sedang didalami. Kami akan menyampaikan keterangan resmi setelah proses klarifikasi selesai,” ujar Rika kepada Disway.id.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden keamanan di lembaga pemasyarakatan yang dinilai masih rentan terhadap gangguan, termasuk aksi kekerasan dari dalam.
Publik kini menantikan langkah tegas dari aparat dan Kemenkumham untuk mengejar para napi yang kabur serta mengevaluasi sistem keamanan di lapas, khususnya di wilayah-wilayah rawan seperti Papua Tengah.
Sebelumnya Fauzan, Narapidana Rutan Krui yang sebelumnya berhasil kabur diamankan petugas di Bukit Kemuning, Lampung Utara (Lampura) beralasan kabur karena kangen dengan anak dan istri. Napi yang kabur tersebut diketahui divonis 2 tahun 8 bulan penjara.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Lampung Kusnali membenarkan napi atas nama Fauzan yang kabur dari Rutan Krui sudah berhasil ditangkap di sebuah rumah yang berada di daerah Bukitkemuning, Lampung Utara pada Selasa 1 Oktober 2024 malam.
Terpidana kasus pencurian itu tidak dibawa kembali ke Rutan Krui, melainkan langsung dipindahkan ke Lapas Kelas IA Bandarlampung atau yang lebih dikenal dengan Lapas Rajabasa.
“Ya pemindahan ini karena alasan demi keamanan. Dari hasil introgasi terhadap yang bersangkutan ia nekat melarikan diri karena kangen istri dan anak-anaknya,” ungkap Kusnali.
Kusnali menambahkan napi tersebut diberikan sanksi berupa masuk ruang isolasi serta tidak mendapatkan hak-haknya seperti menerima kunjungan keluarga, remisi atau pemotongan masa penahanan dan tidak mendapat pembebasan bersyarat.
Terpisah, Kepala Rutan Kelas IIB Krui, Fajar Ferdinan mengatakan, penangkapan napi yang sebelumnya melarikan diri dari dalam Rutan Krui itu terjadi di sebuah konter HP yang ada di Bukitkemuning. Penangkapan terhadap napi berlangsung lancar, tanpa ada perlawanan.
“Alhamdulillah, akhirnya operasi penangkapan napi yang kabur tersebut berhasil dilaksanakan. Ia ditangkap saat berada di sebuah konter HP yang ada di Bukitkemuning,” katanya.
Masih kata dia, dengan telah tertangkapnya napi yang kabur dari Rutan Krui itu, tentu kedepan akan menjadi bahan evaluasi bagi Rutan Krui untuk dapat lebih meningkatkan sistem pengamanan dan pengawasan di Rutan setempat.
Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa.
“Kita juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kejadian ini. selain itu juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama pihak Kepolisian yang telah ikut membantu dalam operasi pencarian Napi yang kabur tersebut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu Napi Rutan Kelas IIB Krui, Kabupaten Pesisir Barat, dikabarkan berhasil melarikan diri dari dalam Rutan Krui, sekitar pukul 06.20 Wib, Jumat 27 September 2024. (disway/c1/abd)

Tag
Share