Prabowo Setujui Penghentian Impor Singkong

PANEN: Petani tengah panen singkong.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Kabar baik untuk petani singkong atau ubi kayu di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto setuju penghentian impor singkong dan produk turunannya. Membanjirnya produk singkong impor menyebabkan kerugian bagi petani karena rendahnya harga jual.
Penghentian impor singkong itu sebelumnya diusulkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Prabowo menyatakan dukungan penuh terhadap usulan menghentikan impor ubi kayu dan produk turunannya guna melindungi petani lokal. Dukungan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) yang membahas kondisi pasar singkong nasional dan upaya perlindungan terhadap petani, Jumat (23/5).
Prabowo menegaskan apabila produksi dalam negeri mencukupi, maka tidak ada alasan untuk membuka keran impor. Menurut Prabowo, kebijakan itu mencerminkan keberpihakan nyata pemerintah terhadap petani dan komitmen dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.
’’Petani singkong kita terpukul. Karena itu, kami usulkan langkah strategis berupa pengendalian impor, termasuk opsi pelarangan terbatas terhadap produk turunan singkong,” ujar Amran.
Sementara itu, tuntutan supaya pemerintah menghentikan impor singkong juga disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Tani Merdeka Indonesia (DPN TMI) Don Muzakir.
Menurut Don, perbaikan tata niaga singkong dan kebijakan larangan impor akan menyelematkan ekonomi keluarga petani singkong yang merugi. Anjloknya harga dalam negeri karena industri menyerap singkong petani di bawah harga acuan Rp1.350 per kilogram. Kondisi ini membuat petani menjerit.
"Di sini peran Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk menerbitkan larangan impor tepung tapioka sangat dinantikan," kata Don.