Rumdis Wali Kota Akan Disulap Jadi Wisata Senilai Rp2,5 Triliun
Eva Dwiana-FOTO IST -
//Eva Dwiana Rela Angkat Kaki Demi Kereta Gantung//
BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyatakan kesiapannya untuk pindah dari rumah dinas jika proyek wisata kereta gantung yang tengah direncanakan benar-benar terealisasi.
Lokasi rumah dinas yang saat ini ditempati di kawasan perbukitan dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata unggulan.
"Insya Allah nanti Bunda akan pindah, ke rumah yang lebih kecil saja. Nggak usah besar-besar, kalau proyek itu jadi. Sayang kalau pemandangan secantik itu hanya bunda yang menikmati," ujar Eva Dwiana, Kamis (22/5).
Eva menjelaskan, proyek kereta gantung yang digadang-gadang akan menjadi ikon wisata baru Kota Bandarlampung tersebut sama sekali tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
BACA JUGA:Dua Koruptor Bendungan Margatiga Divonis 8 Tahun
Sebab, dana pembangunan sepenuhnya berasal dari pihak ketiga, yakni investor asal Tiongkok, yang disebut akan menanamkan modal senilai Rp2,5 triliun.
"Terkait proyek kereta gantung, kami sudah bahas rencananya dengan pihak ketiga. Mereka sudah datang dan melakukan presentasi. Insya Allah bulan Juni nanti kami akan diundang untuk melihat konsep dan desain detailnya langsung. Ini proyek spektakuler, dan dananya bukan dari Pemkot, melainkan dari investor," jelasnya.
Eva Dwiana-yang akrab disapa Bunda Eva- menambahkan, bahwa skema kerja sama akan dilakukan secara adil dan transparan.
"Jadi, Pemerintah Kota akan menyediakan lahan, sementara investor bertanggung jawab atas pendanaan dan pembangunan infrastruktur," katanya.
Menurutnya, Dengan sistem bagi hasil yang proporsional, pihaknya berharap proyek ini tak hanya menguntungkan investor, tapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Nantinya selain kereta gantung, juga akan dibangun hotel dan restoran," terangnya.
BACA JUGA:Imigrasi Soekarno-Hatta Gagalkan Keberangkatan 264 Jemaah Haji Non Prosedural
Wali kota perempuan pertama di Bandarlampung itu juga meminta doa dan dukungan penuh dari masyarakat agar proyek yang direncanakan mampu menghubungkan daratan dan pulau selama kurang lebih 40 menit tersebut dapat segera terlaksana.