Investasi Sektor Pangan, Belanda Siap Kirim 30 Perusahaan ke Indonesia

KUNJUNGAN: Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen saat berkunjung ke kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu 14 Mei 2025. -Foto : Muhammad Farhan/ Beritasatu.com -
Perlu diketahui, Pemerintah terus menunjukkan upaya nyata dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok meskipun tekanan global terhadap ekonomi Indonesia masih berlangsung. Hasilnya, daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi pangan dapat dikendalikan dengan baik.
Ekonom Doddy Ariefianto menilai kestabilan harga pangan ini layak diapresiasi dan perlu diimbangi dengan kebijakan lain yang mendukung sektor konsumsi.
Pada kuartal I 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,9% secara tahunan. Hal ini mencerminkan bahwa struktur ekonomi domestik masih cukup kokoh, meski ada tantangan dari sisi konsumsi dan investasi.
Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh kurang dari 5%, sedangkan investasi barang modal meningkat 2,1%. Namun, belanja pemerintah justru mengalami kontraksi sebesar -1,4%.
“Menjaga harga sembako memang penting, tetapi itu belum cukup karena permintaan terhadap bahan pokok cenderung tidak banyak berubah,” ujarnya pada Selasa (6/5/2025).
Doddy juga menekankan penurunan konsumsi domestik perlu menjadi perhatian utama agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih optimal.
“Kelemahan dalam belanja rumah tangga harus menjadi sinyal peringatan. Pemerintah perlu memberikan stimulus, baik dari sisi fiskal maupun moneter, dan mempercepat pengeluaran anggaran,” jelasnya.
Ia menambahkan lambatnya belanja negara pada awal tahun memang sering terjadi karena proses birokrasi yang panjang.
“Memang sudah menjadi pola tahunan, kuartal I biasanya masih dalam tahap pengadaan seperti studi kelayakan dan lelang. Biasanya belanja mulai maksimal di kuartal ketiga dan keempat,” paparnya.
Investasi di sektor barang modal yang tumbuh terbatas juga mengikuti pola yang sama. “Ini juga perlu perhatian. Meski pertumbuhan rendah bisa dimaklumi karena masih di awal tahun, tetap harus ada langkah percepatan,” pungkas Doddy mengenai ekonomi Indonesia. (beritasatu/yud)