Banjir Rob Mengintai Pesisir Lampung

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Ancaman banjir rob kembali mengintai pesisir Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas IV Panjang secara resmi mengeluarkan peringatan dini atas potensi pasang maksimum dan banjir rob pada 14 hingga 17 Mei 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang Tarjono mengatakan bahwa peringatan ini berkaitan erat dengan fenomena bulan purnama pada 12 Mei lalu yang berdampak pada naiknya permukaan laut secara signifikan. Akibatnya, sejumlah wilayah pesisir Lampung diprediksi mengalami banjir rob.

BACA JUGA:KBRI Phnom Penh Perkuat Perlindungan WNI di Kamboja, Tangani Korban Penipuan Online

’’Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar-muat pelabuhan, pemukiman pesisir, serta aktivitas nelayan dan perikanan darat,” jelas Tarjono, Selasa (13/5).

BMKG mencatat wilayah yang berisiko terdampak meliputi pesisir Bandarlampung, pesisir Tanggamus, pesisir Lampung Selatan, pesisir Pesawaran, pesisir timur Lampung, dan pesisir barat Lampung.

Tarjono meminta masyarakat, khususnya yang bermukim atau beraktivitas di wilayah pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi limpahan air laut dan cuaca ekstrem.

Tak hanya banjir rob, Lampung juga menghadapi ancaman cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu udara di wilayah Lampung berkisar antara 24° hingga 35°C, dengan kelembapan mencapai 100%. Di wilayah Lampung bagian barat, suhu cenderung lebih rendah, yaitu antara 20° hingga 32°C.

Angin juga diperkirakan bertiup cukup kencang dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 5–15 knots (sekitar 8–28 km/jam). 

Cuaca pun diprediksi berpotensi hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah, yang bisa terjadi siang, sore, malam, hingga dini hari.

Tarjono mengingatkan para nelayan dan pengguna jasa pelayaran untuk memantau kondisi laut dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

’’Kami imbau masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan selalu siaga. Keselamatan harus jadi prioritas,” ujarnya.

Dengan meningkatnya kewaspadaan atas risiko cuaca ekstrem dan banjir rob, Pemprov Lampung bersama pemerintah daerah diminta segera mengambil langkah antisipatif, termasuk menyiagakan tim tanggap bencana, menyiapkan tempat evakuasi sementara, serta memastikan jalur evakuasi aman dan jelas bagi warga pesisir.

’’Banjir rob ini bukan cuma ancaman musiman, tetapi peringatan atas perubahan iklim yang kian nyata. Kita semua harus bersatu untuk menghadapi tantangan alam dengan kesiapan dan kepedulian sesama masyarakat,” pungkasnya. (mel/c1/yud)

 

Tag
Share