Damkar Bandarlampung: Evakuasi Ular dan Lebah Paling Banyak Ditangani Selama 2025

Tim penyelamatan Damkar Bandarlampung saat melakukan evakuasi ular di permukiman warga. -Foto: Dok. Damkar Bandarlampung-

BANDARLAMPUNG – Tim Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bandarlampung hingga awal Mei 2025 telah menangani ratusan kasus evakuasi, terutama melibatkan hewan liar dan benda berbahaya.

Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Bandarlampung, Krisna Laksamana, menyebutkan bahwa evakuasi ular dan Lebah menjadi kasus yang paling banyak ditangani sepanjang tahun ini.

"Bandarlampung masih memiliki banyak wilayah yang menjadi habitat bagi hewan-hewan liar seperti ular dan biawak," ujar Krisna, Jumat (9/5/2025).

BACA JUGA:TP PKK Provinsi Lampung Siapkan Program Kolaboratif, Perkuat Sinergi dengan Pemda

Ia menjelaskan, selain hewan liar, permintaan evakuasi cincin yang terjebak di jari warga juga menjadi kasus yang cukup sering terjadi. Salah satunya terjadi pada Jumat pagi, ketika tim mengevakuasi cincin dari jari manis dan jari tengah salah satu warga.

Berikut rincian jumlah kasus yang telah ditangani hingga awal Mei 2025: Evakuasi ular: 108 kasus; Evakuasi Lebah: 92 kasus; Evakuasi biawak: 19 kasus; Penyelamatan anak kucing: 14 kasus; Penyelamatan cincin: 41 kasus; Penyelamatan anak anjing: 3 kasus; Orang terperosok ke dalam sumur: 2 kasus; dan Mobil terperosok: 7 kasus

"Masih banyak kasus lainnya yang kami tangani, termasuk permintaan penyelamatan yang bersifat darurat lainnya," tambah Krisna.

Damkar Bandarlampung terus berkomitmen menyediakan layanan tanggap darurat selama 24 jam penuh untuk membantu masyarakat.

Untuk evakuasi hewan liar, khususnya yang tergolong reptil, langka, atau berbahaya, pihak Damkar akan melaporkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sementara itu, hewan yang tidak membahayakan dan tidak dilindungi akan dikembalikan ke habitat yang aman dan jauh dari permukiman warga. 

Sebelumnya Warga Tanjungsenang, Bandarlampung, dibuat heboh setelah seekor ular jenis sanca kembang ditemukan berada di loteng rumah salah satu warga. Ular tersebut memiliki panjang hampir 4 meter dan berat lebih dari 10 kilogram.

Ular sanca ini kali pertama diketahui oleh pemilik rumah, Afan Afandi, yang melihat ular besar itu berada di plafon rumahnya. Afan yang panik segera menghubungi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bandarlampung untuk meminta bantuan.

"Kami panik sekali, begitu melihat ada ular besar di atas plafon. Saya langsung menghubungi Damkar untuk meminta bantuan," ujar Afan, Kamis (13/2/2025).

Tim Rescue Damkar Kota Bandarlampung tidak membutuhkan waktu lama untuk mengevakuasi ular tersebut. Menggunakan peralatan khusus, ular sanca yang berhasil ditemukan dan dievakuasi dengan aman.

Menurut warga sekitar, kejadian ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, beberapa hewan ternak ayam milik warga sering hilang, diduga menjadi korban dimangsa ular tersebut.

Tag
Share