Polres Pringsewu Tangkap 8 Anggota Gangster

TAK BERKUTIK: Delapan anggota gangster yang meresahkan warga tidak berkutik ketika ditangkap Polres Pringsewu. -FOTO IST-

PRINGSEWU – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pringsewu mengamankan delapan pemuda yang diduga tergabung dalam kelompok gangster yang kerap terlibat aksi tawuran dengan senjata tajam di wilayah Pringsewu dan sekitarnya.

Delapan pemuda tersebut terdiri atas empat orang dewasa, masing-masing berinisial RA (18), IM (18), JI (18), dan WM (19), serta empat anak di bawah umur, yakni FK (14), LS (16), DM (17), dan AS (14). 

“Dari delapan orang yang diamankan, tiga di antaranya baru saja lulus SMP, dua masih berstatus pelajar SMK, dan sisanya sudah tidak bersekolah,” kata Kasatreskrim Polres Pringsewu, Iptu Johannes, Jumat (9/5).

Menurut AKP Johannes, penangkapan para pelaku dilakukan di sejumlah lokasi berbeda sejak Kamis (8/5) sekitar pukul 13.00 WIB. 

Dalam operasi tersebut, polisi turut menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua bilah celurit modifikasi dengan panjang sekitar satu meter, enam unit handphone, dan satu unit sepeda motor.

“Premanisme adalah ancaman nyata yang bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mematikan bibit-bibit premanisme sejak dini, agar roda perekonomian di Lampung tidak terganggu dan dapat berkembang dengan baik,” ungkap Johannes.

AKP Johannes menyebut, delapan pemuda yang diamankan ini tergabung Kelompok gangster yang dinamakan "BOM21", mereka diketahui kerap melakukan aksi tawuran diberbagai wilayah termsauk di Pringsewu dan Pesawaran. 

Aksi tawuran yang berlangusng di jalanan protokol ini meresahkan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

“Penangkapan dilakukan setelah video tawuran mereka viral di media sosial, dengan barang bukti berupa senjata tajam, handphone, dan sepeda motor,” bebernya

Polres Pringsewu berharap masyarakat, terutama para remaja, tidak terjerumus ke dalam perilaku kriminal yang dapat merusak masa depan mereka. 

Selain itu, orang tua juga diimbau untuk lebih aktif mengawasi anak-anak mereka demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi kemajuan ekonomi daerah.

“Penting bagi kita semua untuk menjaga keamanan dan ketertiban, agar potensi ekonomi Lampung bisa terus berkembang tanpa adanya gangguan dari tindakan kriminal seperti premanisme,” tutup Iptu Johannes.

Penindakan ini menjadi langkah strategis dalam memberantas permasalahan sosial yang dapat menghambat kemajuan daerah, sekaligus menumbuhkan rasa aman di tengah masyarakat.(*)

Tag
Share