IDAI Ingatkan Bahaya Diabetes Tipe 1 pada Anak, Sering Tak Terdeteksi Sejak Dini

Diabetes Melitus tipe 1 (DM tipe 1) semakin banyak dialami anak usia dini. -Foto Pixabay-

RADAR LAMPUNG - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan masyarakat akan ancaman Diabetes Melitus tipe 1 (DM tipe 1) yang semakin banyak dialami anak usia dini. Penyakit ini berbahaya karena gejalanya kerap tidak terlihat hingga kondisi anak sudah memburuk.

Anggota Pengurus Pusat IDAI, dr. I Wayan Bikin Suryawan menyatakan pentingnya deteksi dini. Menurutnya, salah satu tantangan utama dalam penanganan DM tipe 1 adalah sulitnya mengenali gejala sejak awal.

“Bagaimana kita bisa tahu kalau anak terkena DM? Ketika ada konsultan endokrinologi di satu daerah, langsung ditemukan banyak kasus. Ini menunjukkan bahwa deteksi dini sangat krusial,” kata dr. Wayan kepada wartawan.

DM tipe 1 bersifat akut. Gejala baru muncul saat produksi insulin dalam tubuh tinggal sekitar 10 persen. Dalam kondisi ini, anak bisa masuk fase gawat hanya dalam waktu singkat.

“Gejalanya memang tidak tampak di awal. Tapi ketika insulin tinggal 10 persen, gejala langsung muncul. Dalam seminggu saja anak bisa mengalami kondisi gawat,” jelasnya.

Merujuk pada data IDAI menunjukkan peningkatan tajam kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak. Sejak Januari 2023, tercatat dua kasus per 100.000 anak—angka ini melonjak hingga 70 kali lipat dibandingkan tahun 2010.

Dr. Wayan menjelaskan, DM tipe 1 lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan tipe 2, karena disebabkan gangguan autoimun yang merusak sel beta pankreas. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi insulin, sehingga kadar gula darah meningkat dan memicu komplikasi serius.

Melihat tren yang terus meningkat, IDAI mendorong para orang tua dan tenaga medis untuk lebih waspada terhadap gejala awal serta rutin melakukan pemeriksaan gula darah.

“Menurut saya, pemeriksaan gula darah secara rutin sangat penting,” tutup dr. Wayan. (*)

 

Tag
Share