Aksi Brutal Debt Collector di Pekanbaru: Korban Dikeroyok Dekat Kantor Polisi
Aparat mengamankan empat debt collector usai pengeroyokan terhadap pasangan suami-istri di Pekanbaru. -FOTO DISWAY -
Keroyok Nasabah di Dekat Mapolsek
JAKARTA - Tindakan brutal sekelompok debt collector di Pekanbaru membuat geger warga. Aksi kekerasan itu terjadi nyaris di depan kantor polisi serta mengakibatkan seorang wanita dan suaminya terluka.
Korban diketahui bernama Ramadani Putri (30) dan suaminya. Mereka menjadi korban dugaan penganiayaan dan intimidasi oleh kelompok yang dikenal sebagai Debt Collector Fighter Pekanbaru.
Empat pelaku telah diamankan oleh tim gabungan dari Polda Riau dan Polresta Pekanbaru. Mereka adalah A alias Kevin (46), MHA (18), R alias Riau (46), dan RS alias Garong (34). Sementara tujuh pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau Kombes Asep Darmawan menyampaikan hal itu melalui keterangan resmi. Dia menyampaikan bahwa pengeroyokan secara brutal itu terjadi di halaman Polsek Bukit Raya, Pekanbaru pada 18 April lalu.
Kombes Asep menyebut, empat debt collector yang sudah berhasil ditangkap berinisial A alias Kevin, MHA, R alias Riau, dan RS alias Garong. Mereka adalah debt collector yang tergabung dalam kelompok bernama Debt Collector Fighter Pekanbaru.
”Ketuanya adalah E alias Kevin. Dari pendataan kami, ada 11 orang dan 7 debt collector masih buron,” ungkap Asep.
Terhadap 7 debt collector yang masih buron, Asep meminta mereka segera menyerahkan diri. Jika tidak, mereka akan diburu sampai tertangkap. Dia pun menjelaskan bahwa pengeroyokan terjadi setelah suami korban dan para debt collector ribut di Jalan Sudirman, Riau.
Keributan itu sudah sempat dilerai oleh aparat kepolisian. Namun, persoalan ternyata tidak tuntas. Kedua pihak lantas sepakat bertemu di Jalan Parit Indah yang lokasinya berada dekat Polsek Bukit Raya. Sesampainya di sana, E alias Kevin membawa banyak anak buahnya. Sehingga terjadi keributan.
Karena ketakutan, korban dan suaminya memutuskan mencari perlindungan dan meminta bantuan ke Polsek Bukit Raya. Namun bukannya takut, para pelaku terus mengejar hingga halaman Polsek Bukit Raya. Di lokasi tersebut para pelaku menyerang korban dengan merusak mobil menggunakan benda tumpul hingga menganiaya korban.
Menurut Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki, saat peristiwa itu terjadi ada 11 personel Polsek Bukit Raya yang sedang bertugas. Mereka sudah berusaha melerai. Sebab, jika tidak dilerai, maka peristiwa pengeroyokan itu akan berlangsung lebih lama.
”Saat kejadian sebenarnya ada anggota yang coba melerai, tapi tidak tersorot di dalam video (viral) itu. Kalau tidak (dilerai oleh) anggota di sana, maka aksi mereka akan berlangsung lama,” imbuhnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, menjelaskan bahwa insiden bermula dari perselisihan antara suami korban dengan para pelaku di depan sebuah hotel di Jalan Sudirman, pada Jumat malam, 18 April 2025.
“Perselisihan itu kemudian berlanjut ke Jalan Parit Indah, tak jauh dari Polsek Bukit Raya. Di lokasi tersebut, terjadi pengeroyokan dan perusakan mobil. Korban mengalami luka dan masih dalam kondisi trauma,” ujar Kombes Asep.
Ironisnya, kejadian itu berlangsung di halaman Polsek Bukit Raya. Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki, terdapat 11 anggota yang sedang bertugas saat kejadian. Namun, hanya sebagian yang berupaya melerai, dan tindakan mereka tidak terekam dalam video yang telah viral di media sosial.
Saat ini, polisi masih memburu tujuh pelaku lainnya dan mengimbau mereka agar segera menyerahkan diri. (disway/c1/abd)