Dalom Lintas Berjaya, Ikon Baru Laut Lampung

Penampakan Kapal Dalom Lintas Berjaya saat turun air di galangan kapal Tiongkok. Kapal ini segera menuju Indonesia untuk melayani penyeberangan Bakauheni–Merak. -FOTO DOK. RLMG -

BANDARLAMPUNG - Provinsi Lampung tak lama lagi akan segera menorehkan prestasi baru di sektor transportasi laut.

Kapal penumpang megah Dalom Lintas Berjaya, yang merupakan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, siap melayani rute strategis Bakauheni–Merak.

Kapal ini, digadang-gadang bakal menjadi pesaing kuat KMP Legundi dan menjadi ikon baru pelayaran di Selat Sunda.

Kapal yang dibangun di galangan kapal di China ini telah menyelesaikan tahap launching atau turun air, dan saat ini tengah dalam tahap persiapan pelayaran menuju Indonesia. 

Diperkirakan, perjalanan dari China ke Indonesia akan memakan waktu sekitar satu minggu. “Sudah turun air, masih di China dan dalam persiapan menuju Indonesia. Perkiraan seminggu perjalanan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, Bambang Sumbogo, Selasa (22/4/2025).

Setibanya di Indonesia, sambung Bambang, kapal akan bersandar terlebih dahulu di Jakarta untuk proses administrasi dan penyempurnaan, termasuk pemasangan ornamen khas budaya Lampung di bagian dalam kapal.

BACA JUGA:Ahmad Sahroni: NasDem Belum Tentukan Dukungan Capres 2029, Terlalu Dini

“Kapal ini diproyeksikan mulai beroperasi pada pertengahan Mei 2025, khusus melayani penyebrangan eksekutif Bakauheni-Merak,” ujarnya.

Bambang mengklaim Kapal Dalom Lintas Berjaya memiliki spesifikasi yang mengesankan. Dengan kapasitas di atas 5.000 GT dan mampu menampung hingga 150 kendaraan.

“Kapal ini tidak hanya besar, tapi juga modern dan mewah. Interiornya akan dipenuhi sentuhan budaya khas Lampung, jadi selain sebagai sarana transportasi, kapal ini juga sekaligus sebagai wahana promosi budaya daerah,” katanya.

Menurutnya, pembangunan kapal ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Lampung melalui BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) dengan PT Damai Lautan Nusantara. Nilai investasinya pun mencapai angka fantastis yakni Rp170 miliar.

“Ini adalah tonggak sejarah. Melalui PT Trans Lampung Utama, anak usaha LJU, Pemprov Lampung akan memiliki dan mengelola kapal sendiri untuk melayani rute strategis Bakauheni–Merak,” jelas Bambang.

Dia menjelaskan, Proyek ini menggunakan skema build operate transfer (BOT), di mana setelah 20 tahun operasional, kapal akan sepenuhnya menjadi milik pemerintah daerah. “Usia kapal yang mencapai 40–50 tahun, menjadi aset jangka panjang yang sangat berharga,” pungkasnya. (pip/yud)

 

Tag
Share