Disnaker Kota Bandar Lampung Atensi Serapan Tenaga Kerja Lokal

Kepala Disnaker Bandarlampung M. Yudhi menyampaikan bahwa kewenangan pengawasan ketenagakerjaan kini berada di tingkat provinsi. -FOTO IST-
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota Bandarlampung telah menerbitkan kebijakan yang mendorong perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk menyerap minimal 10 persen tenaga kerja lokal.
Namun, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandar Lampung menyebut tidak dapat melakukan pengawasan langsung terhadap penerapan kebijakan tersebut.
Kepala Disnaker Kota Bandar Lampung, M. Yudhi, menjelaskan bahwa sejak 2017, kewenangan pengawasan ketenagakerjaan, termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), telah dialihkan ke Pemerintah Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Pemprov Lampung dan RSUDAM Tegaskan Komitmen Ciptakan Pendidikan Klinis yang Bermartabat
“Disnaker kota hanya memiliki peran dalam koordinasi dan pembinaan ringan. Kami tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan langsung ataupun memberikan sanksi kepada perusahaan,” ujar Yudhi.
Meski terbatas dalam pengawasan, Pemerintah Kota Bandar Lampung terus berupaya menekan angka pengangguran melalui koordinasi lintas instansi.
Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi fokus agar perusahaan tidak ragu merekrut tenaga lokal.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan sepanjang periode Agustus 2023 sampai Agustus 2024 terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja 89,83 ribu orang. Peningkatan tersebut menunjukkan adanya perluasan lapangan kerja di Provinsi Lampung.
Tenaga kerja yang terserap tersebut dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu pekerja penuh, paro waktu, dan setengah pengangguran.
Terkait hal tersebut, pelatihan dan pemagangan menjadi program Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung untuk menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah setempat.
Plh. Kadisnaker Lampung Yanti Yunidarti mengatakan, program untuk mengurangi TPT dilakukan dengan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) serta program pemagangan dalam negeri.
Yanti Yunidarti mengatakan, pelatihan di BLK dan pemagangan ini yang jadi pondasi bagi para pencari kerja. "Para pekerja yang lulus sekolah mereka kan keterampilannya masih sederhana sehingga kita adakan magang ke perusahaan dan mereka langsung terjun ke lapangan," ujarnya.
Yanti Yunidarti menyampaikan, pada 2024 pihaknya melakukan program pelatihan di BLK untuk 320 orang. Adapun kelas yang disediakan pada pelatihan di BLK, seperti otomotif, perhotelan, kecantikan, juru las, dan lainnya.
"Tahun ini di BLK untuk pelatihan kerja ada kuota 320 orang. Satu kelas diisi 16 orang. Kelasnya ada yang fashion, juru las, otomotif, dan perhotelan," ucap Yanti Yunidarti.