Cara Aman Menyeduh Kopi agar Kolesterol Tak Meningkat, Ini Saran Ilmiah

Cara penyajian kopi ternyata dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.-Foto Pixabay-
RADAR LAMPUNG - Kopi menjadi minuman favorit banyak orang, namun tak banyak yang tahu bahwa cara penyajiannya dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Mengutip Verywell Health, Jumat (18/4/2025), kopi mengandung senyawa bernama diterpenes—zat yang terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol “jahat”.
LDL yang tinggi berpotensi memicu penumpukan plak dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk itu, memilih metode seduh kopi yang tepat menjadi penting demi menjaga kesehatan kardiovaskular.
Penelitian terbaru menyarankan penggunaan penyaring kertas sebagai metode paling aman. “Metode seperti pour-over atau Chemex adalah pilihan terbaik karena mampu menyaring senyawa berbahaya tersebut,” tulis Verywell Health.
Rekomendasi ini bukan sekadar opini. Tim peneliti dari Universitas Uppsala, Swedia, telah melakukan perbandingan berbagai metode penyeduhan kopi—mulai dari French press, kopi rebus khas Skandinavia dan Turki, mesin kopi, hingga penyaring kertas.
Hasilnya menunjukkan bahwa kopi yang diseduh tanpa penyaringan (seperti kopi rebus dan kopi Turki) mengandung kadar diterpenes paling tinggi. Sebaliknya, penggunaan penyaring kertas secara signifikan menurunkan kadar senyawa tersebut.
“Kalau Anda rutin mengonsumsi kopi dari mesin, mungkin saja ada pengaruh terhadap kadar kolesterol, tergantung jenis mesin dan ada tidaknya sistem penyaringan,” ujar Dr David Iggman, peneliti utama studi tersebut.
Temuan menarik lainnya, banyak mesin kopi di kantor tidak menyaring diterpenes dengan optimal. Dalam studi yang sama disebutkan, mengganti tiga cangkir kopi dari mesin dengan kopi yang disaring menggunakan kertas selama lima hari dalam seminggu, dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 13 persen dalam lima tahun.
Ini bukan kali pertama kopi tanpa penyaring dikaitkan dengan peningkatan risiko jantung. Studi serupa pada tahun 2020 juga menemukan hal yang sama. Bahkan, beberapa negara di kawasan Nordik telah merekomendasikan untuk menghindari kopi tanpa saringan dalam pedoman gizi mereka.
“Kami belum mengujinya langsung pada manusia, namun kemungkinan besar efek terhadap kolesterol baru terlihat setelah konsumsi beberapa cangkir setiap hari,” tambah Iggman.
Meski demikian, kolesterol tinggi bukan satu-satunya faktor risiko penyakit jantung. Banyak hal lain yang turut berperan. Dr David Kao dari Universitas Colorado menambahkan, konsumsi kopi dalam jumlah sedang—yakni sekitar tiga hingga empat cangkir per hari—justru dapat memberikan manfaat kesehatan.
“Trennya konsisten: tiga sampai empat cangkir kopi sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dan penyakit jantung dibandingkan tidak mengonsumsi kopi sama sekali,” ujarnya.
Maka, bagi penikmat kopi yang peduli pada kesehatan, menyeduh kopi menggunakan penyaring kertas bisa menjadi langkah sederhana namun penting untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil. (*)