Nilai Tukar Petani Lampung Turun di Maret 2025, Sementara NTUP Naik Tipis

BPS Lampung mencatat penurunan NTP pada Maret 2025, sementara NTUP mengalami kenaikan tipis. FOTO DOK RLMG--
BANDAR LAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2025 mencapai angka 133,17. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,06 persen dibandingkan Februari 2025 yang tercatat sebesar 134,59.
Penurunan NTP ini terjadi akibat kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 1,93 persen, yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang hanya naik 0,85 persen. Kenaikan Ib sendiri didorong oleh lonjakan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 2,49 persen, terutama karena naiknya harga kelompok perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga hingga 19,93 persen.
Penurunan NTP Maret 2025 turut dipengaruhi oleh penurunan di sejumlah subsektor pertanian, yaitu: Tanaman pangan turun 0,89 persen; Tanaman hortikultura turun 1,55 persen; Tanaman perkebunan rakyat turun 1,36 persen; Peternakan turun 0,45 persen; Perikanan tangkap turun 0,77 persen
Sebaliknya, hanya subsektor perikanan budidaya yang mencatat kenaikan sebesar 0,17 persen, didorong oleh tingginya harga komoditas udang payau akibat minimnya pasokan menjelang panen.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik dari 163,48 menjadi 164,88. Kenaikan ini merata di semua subsektor. Di sisi lain, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik dari 121,47 menjadi 123,81, didorong oleh naiknya IKRT dan Biaya Produksi serta Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang tumbuh 0,44 persen.
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Usul Pemilu dan Pilkada Tidak Digelar di Tahun yang Sama
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Lampung pada Maret 2025 tercatat sebesar 136,47 atau naik 0,41 persen dari bulan sebelumnya (135,91). Kenaikan ini terjadi karena pertumbuhan It (0,85 persen) lebih tinggi dibandingkan BPPBM (0,44 persen).
Beberapa subsektor yang mencatat kenaikan NTUP antara lain: Tanaman pangan naik 0,77 persen; Perkebunan rakyat naik 0,24 persen; dan Perikanan budidaya naik 0,97 persen.
Namun, subsektor tanaman hortikultura dan perikanan tangkap justru mencatat penurunan NTUP masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,02 persen.
Secara tahunan, NTP Maret 2025 naik 10,63 persen dibanding Maret 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 28,88 persen. Di sisi lain, subsektor perikanan budidaya mencatat NTP terendah di bulan ini, yakni 96,70.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan bahwa nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2025 naik.
Di mana, NTP Januari 2025 naik 2,38 persen dibandingkan bulan Desember 2024, mencapai nilai indeks sebesar 132,07.
’’Nilai tersebut lebih besar dari NTP nasional, yaitu 123,68,” ungkap Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Sapto Rakhmawan dalam rilis berita resmi statistik.
NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dari hasil produksinya dan indeks harga yang dibayar petani untuk memenuhi kebutuhan produksi dan rumah tangga.