Penangkaran Penyu di Ngambur Rusak, Pokmaswas Minta Perbaikan

RUSAK: Pokmaswas yang ada di lokasi penangkaran penyu di Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur mengharapkan adanya pembangunan sarana dan prasarana di lokasi penangjaran tersebut. -FOTO YAYAN PRANTOSO/RADAR PESBAR-

NGAMBUR - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Dwi Lestari, yang menjadi ujung tombak pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Ngambur di Pekon (Desa) Muara Tembulih, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi fasilitas penangkaran penyu yang ada di wilayah tersebut.

Ketua Pokmaswas Dwi Lestari, Hasni mengatakan selama ini kelompoknya telah berupaya keras menjaga kelestarian penyu dengan segala keterbatasan yang dimiliki.

Namun, seiring waktu, berbagai fasilitas yang tersedia di lokasi konservasi mengalami kerusakan serius.

Salah satu yang paling memprihatinkan adalah bangunan penginapan yang sebelumnya dibangun untuk mendukung aktivitas konservasi dan edukasi, kini kondisinya sudah tidak layak pakai.

“Fasilitas di lokasi penangkaran, terutama bangunan penginapan, hingga lokasi pengeraman telur penyu saat ini dalam kondisi rusak berat,” katanya.

Padahal kawasan konservasi penyu tersebut telah berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). 

Ia berharap, ke depan ada kebijakan konkret dan anggaran yang dialokasikan untuk membangun kembali fasilitas yang rusak, agar kawasan penangkaran dapat difungsikan secara maksimal.

“Lokasi ini memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai pusat konservasi penyu, tetapi juga sebagai destinasi edukasi lingkungan dan ekowisata,” ujarnya. 

Namun, lanjutnya, tanpa dukungan pemerintah, pihaknya kesulitan untuk mewujudkan itu semua. 

Apalagi peran Pokmaswas selama ini sepenuhnya dilakukan secara swadaya, mulai dari pemantauan pantai, pengumpulan dan pengeraman telur, hingga pelepasan tukik ke laut. 

Meskipun dihadapkan pada keterbatasan fasilitas dan sumber daya, Pokmaswas Dwi Lestari tetap konsisten menjalankan tugas pelestarian penyu. 

“Mereka rutin melakukan patroli pantai, terutama pada malam hari, untuk mengawasi area yang menjadi titik pendaratan penyu,” jelasnya.

Dikatakannya, ketika menemukan penyu bertelur, mereka akan segera mengamankan telurnya dan memindahkannya ke lokasi pengeraman buatan. 

Hingga kini sudah banyak telur penyu yang berhasil ditetaskan secara mandiri. Ribuan tukik telah dilepasliarkan ke laut dalam beberapa tahun terakhir.

Tag
Share