Warga Bandarlampung Serbu Emas Usai Lebaran, Stok di Galeri 24 Teluk Betung Habis

Tingginya minat warga Bandarlampung berinvestasi emas menyebabkan stok logam mulia di Galeri 24 Telukbetung ludes. -FOTO SITI SASKIA SALAMAH/RLMG -
Emas mencapai rekor di atas USD3.171 per ons karena mata uang AS yang jatuh membuat logam mulia lebih menarik bagi pemegang beberapa mata uang kompetitor.
Laporan terbaru Deutsche Bank menaikkan perkiraan harga emas tahun ini dan tahun berikutnya menjadi USD3.139 per ons dan USD3.700 per ons. Bank investasi dan jasa keuangan asal Jerman itu memperkirakan harga emas akan mencapai USD3.350 per ons pada kuartal IV tahun ini.
Deutsche Bank juga menekankan bahwa meskipun terjadi peningkatan volatilitas pasar jangka pendek, logika bullish untuk emas tetap solid. Itu terutama karena permintaan pembelian emas oleh bank sentral melonjak dari 10 persen pada tahun 2022 menjadi 24 persen, jauh melebihi permintaan mereka untuk penerbitan obligas bersih (7-10 persen).
’’Guncangan pada rantai pasok yang dipicu oleh kebijakan tarif dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi AS. Nilai emas pun sebagai alat safe haven utama sedang dinilai ulang,’’ ujar Carsten Menke, kepala Riset Komoditas di Julius Baer.
BACA JUGA:Modal Pikap, Komplotan Maling Ternak di Tuba Curi 3 Sapi
Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk. mencatat adanya lonjakan permintaan emas logam mulia Antam pada sebelum dan setelah Lebaran 2025. Imbasnya, sejumlah stok emas fisik dengan beragam gramasi kosong di beberapa butik Antam.
Merespons hal ini, Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan bahwa Antam terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan produk dengan mengoptimalkan proses produksi dan distribusi agar kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi.
“Kami juga memperkuat strategi pengadaan bahan baku emas, baik dari tambang emas kami di Pongkor maupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga, termasuk PT Freeport Indonesia,” kata Syarif Faisal.