Koleksi Vinyl Rare Item Jadi Tren Investasi Penikmat Musik

KOLEKSI: Vinyl atau piringan hitam menjadi salah satu koleksi yang bernilai bagi para pecinta musik. -FOTO DIPTA WAHYU-ANGGER BONDAN/JAWA POS -

SURABAYA – Vinyl atau piringan hitam memiliki pasar sendiri. Tren permintaannya pun diperkirakan terus mengalami kenaikan. Bagi kolektor, vinyl tidak hanya dinikmati dari suaranya yang bagus, namun juga memberikan kepuasan tersendiri walaupun cara mendapatkannya harus dari luar negeri.
Salah satu kolektor vinyl adalah Josefine Stefani. Ia mengatakan, bila dulu berburu vinyl dari band apa pun yang lagunya enak. Sekarang dia hanya mencari dari band yang ia senangi saja. Salah satunya Neck Deep, dari Wrexham, Inggris.
“Ada 10 varian vinyl yang dirilis band tersebut tapi masih mendapat empat varian,” ucap Josefine Stefani.
Mendapatkan vinyl tidak mudah. Stefani kadang harus preorder (PO) ke toko di Indonesia atau bisa juga beli melalui impor. Beberapa piringan tidak hanya sulit untuk didapatkan, namun harganya juga mahal, terutama vinyl yang jumlah produksinya terbatas.
Menurut Josefine, vinyl bukan sekadar untuk dinikmati dari suara, tapi juga ada kepuasan tersendiri dan menjadi investasi di kemudian hari. Terutama pada vinyl yang sulit dicari. Selain itu, model vinyl juga membuat tren naik daun. Kalau dulu hanya polos hitam, sekarang ada yang transparan, berwarna, hingga seperti terdapat cairan di dalamnya. Hal itu mengundang peminat baru untuk membeli.
Desain alat pemutar vinyl juga berpengaruh pada naiknya tren. Bila dulu turntable vinyl besar dan sulit dibawa ke mana-mana, sekarang dijual model portabel. Sehingga suara khas piringan itu bisa dinikmati di mana saja.
Stefani menilai, pasar vinyl terus ada karena selalu ada peminat yang baru, sedangkan kolektor juga terus memburu piringan yang langka. Naiknya perburuan Vinyl berdampak pada tingginya permintaan alat pemutar Vinyl. Sebagai kolektor piringan hitam, ada beberapa cara yang dilakukan untuk menjaga kualitas Vinyl. Salah satunya cara penyimpanan yang benar.
Owner Creative Disc Welly Wilianto mengatakan, permintaan alat pemutar Vinyl juga naik di beberapa tempat. Termasuk bagaimana cara meng-upgrade jarum di alat pemutarnya. “Memperhatikan bentuk Vinyl juga sangat penting,” ucap Welly.
Menghindari Vinyl melengkung perlu cara penyimpanan yang benar. Caranya dengan tidak menumpuk, melainkan disimpan vertikal. Karena itu, harus ada rak khusus untuk piringan hitam agar mencegah dari tekanan berlebih.
Pembersihan Vinyl harus berkala. Debu dan kotoran adalah musuh utama piringan hitam. Gunakan sikat lembut khusus untuk membersihkan debu sebelum dan sesudah memainkan piringan hitam.

Selain itu, juga menggunakan cairan pembersih khusus Vinyl untuk membersihkan noda atau sidik jari yang membandel. Welly menuturkan, jarum alat pemutar Vinyl menjadi investasi yang penting. Jarum yang tumpul atau rusak dapat menggores piringan hitam dan merusak kualitas suara.

Banyak juga penikmat piringan hitam yang meng-upgrade jarum pemutarnya ke kualitas premium, sehingga suara yang dihasilkan lebih detail dan natural.

“Pastikan juga untuk mengganti jarum secara berkala sesuai dengan rekomendasi produsen,” ungkap Welly.

Welly Wilianto mengatakan, tren piringan hitam meningkat sejak 2019 tapi kembali turun karena Covid-19. Permintaan naik lagi pada 2023 saat kondisi normal. Penjualan Vinyl yang sebelumnya puluhan sekarang naik sampai seratus dalam sebulan. “Kebanyakan yang mencari Vinyl anak muda,” terang Welly.

Pemburu Vinyl biasanya langsung mencari band atau artis yang dicari. Misalnya, Arctic Monkeys, Abba, dan Taylor Swift. Menurut Welly, ada juga pengunjung yang sengaja mencari Vinyl yang rare. Kebanyakan justru dari band indie, seperti Hindia, Bernadya, Sal Priadi, Nadin Amizah, atau band barat seperti Wave to Earth.


Vinyl band indie yang terbatas bisa sampai Rp 5 juta. Mereka juga berburu untuk dijadikan koleksi dan investasi. Vinyl yang diproduksi terbatas harganya bisa terus naik. Ada banyak alasan kenapa tren berburu Vinyl naik daun. Salah satunya, mereka ingin menikmati suara musik yang otentik seperti saat rekaman.

Welly membuka Creative Disc di PTC sejak 2019. Dia mendapat Vinyl dan CD impor dari Korea, Eropa, hingga Amerika. Vinyl dan CD memiliki pasar sendiri. Penjualan CD banyak diminati penggemar K-pop. Band BTS, NCT, Seventeen banyak dicari K-popers. “Mereka cari bukan hanya albumnya tapi juga foto card atau poster,” ujar Welly.
Foto card dan poster itu ada di dalam CD. Bagi K-popers, itu menjadi koleksi yang langka dan diburu. Apalagi, kadang setiap CD foto card atau poster berbeda. Tak sedikit juga mereka justru berburu pada foto card dan posternya, bukan pada albumnya.(jp/nca)

Tag
Share