Pasca Lebaran, Usaha Jasa Setrika Uap Kebanjiran Pesanan

Rian Rosnawati memanfaatkan halaman rumah untuk membuka jasa setrika uap yang kini mempekerjakan lima orang dan melayani konsumen hingga luar kota. -FOTO LEO DAMPIARI/RLMG-
BANDAR LAMPUNG – Momen Lebaran tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga membawa berkah bagi pelaku usaha kecil. Salah satunya dialami Rian Rosnawati, pemilik usaha jasa setrika uap antar jemput di Perumahan Nusantara, Sukabumi, Bandar Lampung.
Sejak sebelum Lebaran hingga H+7 Idulfitri 1446 Hijriah, usaha setrika miliknya selalu dipenuhi pesanan. Dalam sehari, Rian dan timnya bisa menyetrika antara 300 hingga 350 kilogram pakaian.
Usaha ini ia rintis sejak lima tahun lalu dengan memanfaatkan halaman rumah sebagai area operasional. Kini, Rian telah mempekerjakan lima orang karyawan. “Tiga orang bertugas menyetrika, dua lainnya bertugas antar jemput pakaian ke pelanggan,” jelasnya, Jumat (11/4/2025).
BACA JUGA:KAI Tanjungkarang Catat 60 Penumpang Gagal Berangkat Selama Angkutan Lebaran 2025
Menariknya, jasa setrika ini tidak hanya diminati warga sekitar Bandar Lampung. Konsumen dari daerah lain seperti Lampung Selatan juga turut memanfaatkan layanan ini. Letaknya yang mudah dijangkau dan sistem antar jemput menjadi nilai tambah bagi para pelanggan.
Untuk tarif, jasa setrika uap ini dikenakan biaya sebesar Rp3.500 per kilogram, sudah termasuk layanan antar jemput ke rumah konsumen.
Salah satu karyawan, Sarah, mengaku senang bisa ikut terlibat dalam usaha tersebut. “Kami bekerja dari pagi sampai sore, dan pesanan selalu ramai, apalagi setelah Lebaran seperti sekarang,” ujarnya.
Tak hanya sekadar usaha, Rian juga turut memberdayakan para ibu rumah tangga di sekitar lingkungannya untuk ikut bekerja dan mendapatkan penghasilan tambahan.
“Alhamdulillah, usaha ini bisa membantu ekonomi keluarga dan juga tetangga. Semoga bisa terus berkembang,” pungkas Ria.
Sebelumnya, Menjelang Lebaran 2025, sejumlah harga komoditas sembako di pasar tradisional mengalami kenaikan signifikan. Salah satunya terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, di mana beberapa komoditas seperti cabai dan daging sapi menunjukkan lonjakan harga.
Tono (45), salah satu pedagang cabai dan bawang asal Klaten yang berjualan di lapak Pasar Minggu, mengungkapkan bahwa harga cabai mengalami kenaikan sejak dua hari terakhir.
“Cabai merah keriting yang sebelumnya Rp60.000/Kg kini naik menjadi Rp80.000/Kg. Cabe rawit merah juga naik signifikan dari Rp75.000/Kg menjadi Rp120.000/Kg, sementara cabe besar merah naik dari Rp65.000/Kg menjadi Rp70.000/Kg,” jelasnya saat ditemui di Pasar Minggu pada Rabu, 26 Maret 2025.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit hijau, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp35.000/Kg, kini naik menjadi Rp50.000/Kg.
“Tapi harga jual saya bervariasi tergantung kualitas cabainya. Yang kualitas A harganya lebih mahal,” tambahnya.