OJK Klaim Belum Ada Masalah Likuiditas Perbankan

PERBANKAN: Petugas bank menyusun lembaran uang rupiah dan dolar di salah satu bank di Jakarta.--FOTO DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM
Di Tengah Pelemahan Rupiah
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan perbankan berada dalam kondisi yang aman dan stabil. Meski terdapat tekanan akibat pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini, likuiditas dan portofolio perbankan masih kuat.
’’Sejauh ini asesmen bersama KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan), kita melihat net open position masih aman. Pemberian kredit, (melihat) LDR (loan to deposit ratio) juga masih aman, dana pihak ketiga (DPK) termasuk valas (valuta asing) juga masih aman," terang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae.
Menurut Dian, sektor perbankan tidak terpengaruh secara signifikan oleh fluktuasi nilai tukar rupiah. Saat ini masih berada dalam posisi yang dapat dikelola. Hanya, kondisi ini bisa berubah jika ada peningkatan kebutuhan likuiditas yang mendesak. "Bank Indonesia juga sudah siap untuk intervensi jika likuiditas yang diperlukan," katanya.
Sejauh ini pasar uang antar bank (PUAB) dalam rupiah masih normal. Belum ada indikasi bahwa sektor perbankan akan menghadapi masalah serius terkait dengan likuiditas atau fluktuasi rupiah," ujarnya.
Dalam situasi ini, komunikasi yang baik antara pemerintah, industri, dan regulator sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Proses komunikasi yang lebih intensif akan membantu mengatasi masalah asymmetric information. Nah, informasi yang tidak seimbang itu dapat meningkatkan ketidakpastian di pasar.
Dian mengakui bahwa persepsi pasar terhadap kondisi ekonomi dan perbankan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Seperti kebijakan ekonomi global dan perkembangan di pasar internasional. Meski demikian, deregulasi dan penyederhanaan prosedur akan mampu meningkatkan kepercayaan pasar.
Dian menekankan, tidak ada masalah terhadap fundamental perbankan. Justru masih sangat baik. "Pasar modal kan begitu, semakin asymmetric information diatasi, maka confidence investor akan semakin kuat. Dengan komunikasi yang baik dan langkah-langkah yang tepat, sektor perbankan akan tetap stabil, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan ini," ucapnya.