Kementan Target LTT Capai 1,6 Juta Ha

RAPAT: Mentan Andi Amran Sulaiman (tengah) memimpin rapat di kantornya, Rabu (9/4).--FOTO HUMAS KEMENTAN
Amran juga menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan yang telah menyeret lebih dari 20 tersangka. "Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan," tegas Amran.
Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar. "Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari presiden," tutur Sudaryono.
Sudaryono mengatakan, sektor pangan dan pertanian saling berkaitan. ’’Prabowo sangat perhatian terhadap ketahanan pangan Indonesia. Kemudian juga soal ketersediaan pangan bagi rakyat kita. Bukan hanya beras, tapi juga yang lainnya,’’ katanya.
Sudaryono juga menekankan pentingnya LTT. Menurut Sudaryono, jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen. ’’Keberhasilannya sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, dan irigasi yang memadai,’’ ungkapnya.
Evaluasi LTT, kata Sudaryono, dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, menurut Sudaryono, angka harian menunjukkan tren cukup positif.
Dari sisi kesejahteraan petani, kata Sudaryono, harga gabah disebut mengalami peningkatan yang signifikan. Pemerintah terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp6.520 hingga Rp6.530 per kilogram.
"Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp6.500. Ini tentu membuat petani bahagia," ujar Sudaryono. (jpc/c1)