8 Tips Membantu Anak Mengatasi Post-Holiday Blues

Reporter: Mitra |

Editor: Taufik Wijaya |

Rabu , 09 Apr 2025 - 10:45

Post-holiday blues juga bisa dialami anak-anak.-Foto Pixabay-

Dorong anak menetapkan target atau rencana menarik untuk ke depan. Entah itu proyek sekolah, keterampilan baru, atau hobi yang ingin ditekuni, hal ini dapat membantu mereka fokus pada hal-hal positif.

7. Libatkan dalam Kegiatan Sosial

Mengajak anak bersosialisasi bisa meredakan perasaan sepi. Temukan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul dengan teman, mengikuti klub, atau terlibat dalam kegiatan komunitas agar mereka merasa lebih terhubung.

8. Konsultasikan dengan Profesional Jika Diperlukan

Jika kesedihan anak berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai perilaku mengkhawatirkan seperti melukai diri atau agresif, segera cari bantuan profesional. Konsultasi dengan dokter anak atau psikolog dapat membantu menemukan solusi terbaik. (*)

8 tips membantu anak mengatasi post-holiday blues                            radar lampung - liburan yang menyenangkan sering kali menyisakan rasa sedih saat harus kembali ke rutinitas. kondisi ini dikenal sebagai post-holiday blues, dan tak hanya orang dewasa yang mengalaminya — anak-anak pun bisa merasakan hal yang sama.
setelah masa liburan yang penuh keceriaan, anak-anak mungkin merasa kehilangan karena harus meninggalkan momen menyenangkan. terlebih jika liburan mereka terasa begitu sempurna, wajar jika muncul rasa cemas untuk kembali ke kegiatan sehari-hari.
agar anak bisa melewati masa transisi ini dengan lebih nyaman, berikut delapan cara yang bisa diterapkan orang tua, seperti dikutip dari four seasons care:
1. berikan waktu untuk beradaptasi
jangan memaksakan anak langsung kembali ke jadwal yang padat. biarkan mereka menyesuaikan diri secara perlahan dengan aktivitas sekolah atau kegiatan lainnya. hindari menumpuk tugas di awal, supaya mereka punya ruang untuk meresapi perubahan suasana.
2. ajak anak mengobrol tentang perasaannya
bantu anak mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka. tanyakan tentang kenangan liburan dan hal-hal yang mungkin membuat mereka merasa sedih. mendengarkan keluh kesah anak bisa membuat mereka merasa dihargai dan lebih tenang.
3. kembalikan rutinitas yang konsisten
rutinitas harian yang stabil, seperti jadwal tidur teratur dan pola makan sehat, membantu menciptakan rasa aman. pastikan anak memiliki keseimbangan antara waktu belajar dan bersantai agar mereka lebih siap menghadapi hari-hari pasca liburan.
4. ajak melakukan aktivitas menyenangkan
isi hari-hari anak dengan kegiatan yang membangkitkan semangat. bermain di luar rumah, mengikuti kelas seni atau olahraga, atau sekadar menonton film favorit bisa membantu mengalihkan perhatian mereka dari perasaan sedih.
5. buat kegiatan sederhana bersama
meski liburan usai, semangat kebersamaan bisa tetap terjaga lewat aktivitas kecil di rumah. mengadakan sesi berbagi cerita liburan atau membuat kue bersama bisa menjadi cara untuk memperpanjang kebahagiaan yang dirasakan selama liburan.
6. bantu anak menetapkan tujuan baru
dorong anak menetapkan target atau rencana menarik untuk ke depan. entah itu proyek sekolah, keterampilan baru, atau hobi yang ingin ditekuni, hal ini dapat membantu mereka fokus pada hal-hal positif.
7. libatkan dalam kegiatan sosial
mengajak anak bersosialisasi bisa meredakan perasaan sepi. temukan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul dengan teman, mengikuti klub, atau terlibat dalam kegiatan komunitas agar mereka merasa lebih terhubung.
8. konsultasikan dengan profesional jika diperlukan
jika kesedihan anak berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai perilaku mengkhawatirkan seperti melukai diri atau agresif, segera cari bantuan profesional. konsultasi dengan dokter anak atau psikolog dapat membantu menemukan solusi terbaik. (*)