Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang yang Viral di Medsos

Petugas KAI dan kepolisian melakukan penelusuran usai laporan dugaan pelecehan seksual viral di media sosial.-FOTO DISWAY -

JAKARTA – Polisi tengah memburu pelaku dugaan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di area Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Insiden tersebut menjadi sorotan publik usai kisah korban viral di media sosial.
Peristiwa tak mengenakkan itu terjadi pada Rabu, 2 April 2025. Korban diketahui menceritakan kejadian tersebut kepada pengemudi taksi online sesaat setelah meninggalkan area stasiun. Dalam pengakuannya, korban menyebut seorang pria menumpahkan cairan mencurigakan ke bagian belakang celananya.
Video curhatan korban kepada driver taksi online itu kemudian diunggah oleh akun Instagram @indra_papsky dan menyebar luas di dunia maya.
Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban maupun dari pihak PT KAI.
“Hingga saat ini belum ada aduan dari korban ataupun dari PT KAI terkait kejadian tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, 7 April 2025.
Meski belum ada laporan resmi, Haris menyebut timnya telah melakukan pengecekan di lokasi yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
“Tim opsnal kami sudah melakukan penyelidikan di lokasi pagi tadi,” tambahnya.
Namun setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa lokasi kejadian ternyata berada dalam wilayah hukum Polsek Metro Gambir.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki R. Respati, menyampaikan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak stasiun untuk penanganan lebih lanjut.
“Belum ada laporan yang masuk ke Polsek maupun Polres. Saat ini tim opsnal sedang berkoordinasi dengan pihak Stasiun Tanah Abang dan KAI,” jelasnya.

Sementara itu, pihak KAI Commuter melalui Manager Public Relations, Leza Arlan, menyatakan telah melakukan investigasi internal dengan memanfaatkan sistem CCTV analytic.
“Setelah mendapat informasi, kami segera menelusuri kejadian melalui rekaman CCTV. Dari penelusuran tersebut, terduga pelaku berhasil teridentifikasi,” kata Leza dalam keterangan tertulis pada Minggu, 6 April 2025.
Menurutnya, terduga pria tersebut terekam mengikuti korban dari peron hingga ke hall bawah stasiun, dan melakukan tindakan mencurigakan.
“Data pelaku telah dimasukkan ke dalam sistem CCTV analytic untuk memunculkan notifikasi jika ia kembali memasuki area stasiun,” jelas Leza.
Ia menambahkan, pihak KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna menindaklanjuti kasus tersebut secara hukum.
Sebelumnya,  Meningkatnya peristiwa pelecehan seksual di tengah masyarakat menggugah kepedulian Himpunan Mahasiswa Kereta Api (Himaka) Institut Teknologi Sumatera (Itera). Utamanya di fasilitas layanan publik seperti stasiun kereta api (KA).
Guna mencegah hal itu terjadi, Himaka Itera pun melalui Divisi Pengabdian Masyarakat dan bekerja sama dengan PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang dan Barisan Railfans Divre Empat (Baradipat) melaksanakan kegiatan Station Socialization Railway (Stasorail). Seperti dilakukan pada Jumat (10/11) di Stasiun KA Tanjungkarang, Bandarlampung.
”Stasorail bertema Pencegahan Pelecehan Seksual di Kereta Api ini terlaksana karena meningkatnya peristiwa pelecehan seksual di masyarakat. Terutama di fasilitas publik seperti stasiun kereta api,” kata pembina Himaka Itera, Ir. Hadyan Arifin Bustam, S.T., M.T., Selasa (14/11).
Stasorail tersebut, lanjut Hadyan, bertujuan meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai pencegahan pelecehan seksual di stasiun dan di kereta api. Lalu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah dan melaporkan tindakan pelecehan seksual.
    Pada pelaksanaannya, kata Hadyan, mahasiswa dari Himaka Itera dan Baradipat bekerja sama dengan PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang mengawalinya dengan memberikan edukasi terhadap pelayanan di fasilitas stasiun. Dilanjutkan penandatanganan oleh para penumpang kereta api sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan Stasorail sekaligus membagikan souvenir kepada para penumpang.
    ”Diharapkan dengan kegiatan sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap pelayanan stasiun. Selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat agar tercipta rasa aman dan nyaman ketika menggunakan kereta api sebagai alternatif moda kendaraan umum,” ungkap Hadyan. (disway/abd)

Tag
Share