Remaja Tenggelam di Pantai Mandiri Sejati Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari Pencarian

Tim SAR mengevakuasi jasad korban tenggelam di Pantai Mandiri Sejati, Minggu pagi (6/4).--

PESISIR BARAT – Setelah tiga hari dinyatakan hilang, Abil Far’i Zaenal Fanan bin Usmat (15), remaja asal Desa Penantian, Kecamatan Bandingagung, Kabupaten OKU Selatan, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim gabungan menemukan jasad korban mengapung di tengah laut, sekitar dua mil dari lokasi awal kejadian, pada Minggu (6/4) sekitar pukul 08.30 WIB.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (4/4). Saat itu, Abil bersama empat temannya yaitu Edrian (17), Fais Miftah (16), Nopran Dwi Andika (17), dan Joni Irawan (18) tengah berlibur di kawasan wisata Pantai Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat. Mereka berasal dari Ranau, Sumatera Selatan.
Meski petugas telah mengimbau agar tidak berenang karena ombak tinggi, Abil dan Edrian tetap nekat masuk ke laut. Sekitar pukul 09.30 WIB, keduanya terseret arus. Edrian berhasil diselamatkan, sementara Abil hilang terbawa ombak.
Sejak kejadian, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Pesisir Barat, Pos SAR Tanggamus, Polres, TNI, Sat Polairud, dan warga setempat terus melakukan pencarian dengan perahu karet Basarnas dan perahu nelayan. Upaya dilakukan siang dan malam tanpa henti.
Koordinator Pos SAR Tanggamus, Robi Rusliansyah, mengatakan korban ditemukan saat patroli laut bersama nelayan. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap. Jasadnya segera dievakuasi ke Pelabuhan Kuala Stabas, lalu dibawa ke Puskesmas Krui untuk pemeriksaan medis.
“Korban ditemukan sekitar dua mil dari titik awal hilang. Evakuasi berlangsung lancar, dan jenazah tiba di Puskesmas Krui sekitar pukul 10.00 WIB,” ujar Robi.
Kepala BPBD Pesisir Barat, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., menyampaikan belasungkawa dan mengapresiasi kerja keras tim pencari yang bekerja tanpa mengenal lelah. Ia juga memastikan jenazah langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans Puskesmas Banding Agung.
“Pemerintah Kabupaten mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian ini. Semangat kolaborasi dan kepedulian benar-benar terasa,” ucap Imam.
Camat Banding Agung, Adi Saputra, S.H., yang turut mendampingi keluarga korban, menyampaikan penghargaan kepada Pemkab Pesisir Barat, tim SAR, dan seluruh pihak yang membantu. Ia mengatakan jenazah akan segera dimakamkan di TPU desa setempat, yang telah disiapkan sejak kabar ditemukannya jasad diterima.
“Kami langsung bergerak cepat sejak mendapat kabar tenggelamnya korban. Hari ini juga pemakaman akan dilaksanakan,” katanya.
Duka mendalam menyelimuti keluarga, terutama sang ayah, Usmat. Ia mengaku tak memiliki firasat apa pun sebelum kepergian Abil. Anak keduanya itu berpamitan ingin berlibur ke Liwa, namun ternyata melanjutkan perjalanan hingga ke Krui.
“Saya sangat terkejut saat mendapat kabar anak saya tenggelam. Kami langsung menuju lokasi. Kami sangat dekat, dan ini sungguh pukulan berat bagi keluarga,” ujar Usmat dengan suara bergetar.
Meski diliputi kesedihan, Usmat tetap menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian. Ia menganggap peristiwa ini sebagai ujian yang harus dihadapi dengan ikhlas.
’’Terima kasih kepada semuanya. Meski anak saya tak kembali dengan selamat, setidaknya kami bisa memakamkannya dengan layak. Semoga Allah membalas segala bantuan yang diberikan,” tutupnya. (yan/rlmg/c1/abd)

Tag
Share