IHSG Anjlok Lagi

ANJLOK LAGI: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.--FOTO SALMAN TOYIBI/JAWA POS
’’Salah satu staf komunikasi dari presiden juga menyepelekan ancaman kepada media, yaitu Tempo. Itu preseden yang jelek sekali. Lalu aksi-aksi yang dilakukan menolak RUU TNI, tapi tetap disahkan. Nah ini menimbulkan gejolak bahwa Indonesia adalah negara yang makin tidak layak untuk dimasuki oleh investasi. Baik investasi portofolio maupun investasi langsung,’’ tutur Bhima.
Sehingga, jika IHSG terus menerus tergerus seperti saat ini, Bhima menyebut, kondisi serupa akan tercermin dari Foreign Direct Investment (FDI), untuk investasi di bidang infrastruktur, energi, perumahan, maupun pertanian.
’’Mereka akan memandang bahwa investor di pasar saham saja, ini khawatir nih soal kondisi ekonomi Indonesia. Apalagi investor langsung, ya, investasi langsung yang horizonnya tentu lebih panjang,’’ tuturnya.
Ke depan, Bhima menuturkan bahwa perlu ada perbaikan atas kondisi yang terjadi. Dia juga mendorong agar inbreng saham BUMN tersebut bisa ditunda.
Tata kelola Danantara juga menjadi pertanyaan. Sebab, semestinya yang menjadi fokus kondisi ekonomi saat ini adalah pemulihan daya beli masyarakat dan penciptaan lapangan kerja di sektor formal.
Selain itu, Bhima menekankan, militerisme di berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi dan pertanian, food estate, makan bergizi gratis, akan menjadi preseden yang kurang baik terutama bagi persaingan usaha yang ada di Indonesia.
’’Jadi, dikhawatirkan dengan pemerintah semakin mendorong masuknya militer ke dalam berbagai pos-pos sektor ekonomi yang harusnya dikerjakan oleh masyarakat, maka yang terjadi adalah ketidakpercayaan atau distrust dari investor. Jadi akan ada perubahan stance investor, akan melihat Indonesia jadi pasar yang terlalu berisiko,’’ jelasnya. (jpc/c1)