Petrokimia Gresik juga Fokus Hilirisasi

Pemantauan proses distribusi pupuk melalui Commong Center Petrokimia Gresik.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Hilirisasi menjadi hal yang didorong pemerintah untuk bisa menambah nilai pada produk alih-alih menjualnya secara mentah. Hilirisasi juga menjadi fokus Petrokimia Gresik (PG) untuk mencapai bisnis yang profit dan berkelanjutan.
Perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia ini mendapatkan apresiasi stakeholder. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa hilirisasi dan pengembangan SDM menjadi bukti Petrokimia Gresik berhasil merumuskan dan menjalankan strategi bisnis yang inovatif dan berkelanjutan.
Strategi hilirisasi Petrokimia Gresik dinilai mampu mendorong pertumbuhan perusahaan serta memberikan dampak positif bagi industri dan perekonomian nasional.
"Ke depan kami juga memperkuat industri hilir dan sekaligus menjadi masa depan baru bagi Petrokimia Gresik. Yakni dengan mengoptimalkan pemanfaatan produk samping menjadi produk baru yang memiliki added value untuk mendukung industri lain," kata Dwi Satriyo usai menyabet penghargaan dari '14th Anugerah BUMN 2025' baru-baru ini di Jakarta.
Strategi hilirisasi diklaim sudah dijalankan Petrokimia Gresik sejak beberapa tahun terakhir. Petrokimia Gresik telah memproduksi green surfaktan yang dapat digunakan di sektor minyak dan gas (migas) untuk meningkatkan produksi lapangan minyak tua melalui teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery).
Petrokimia Gresik juga akan memulai pembangunan pabrik Soda Ash di tahun 2025. Pabrik Soda Ash ini, ungkap Dwi Satriyo, akan menjadi penopang penting dalam mendukung tumbuh kembangnya industri kaca dan deterjen dalam negeri. Apabila pabrik Soda Ash beroperasi sesuai target 2028, akan memberikan revenue sebesar Rp1,6 triliun.
Berikutnya, Petrokimia Gresik juga mendukung Pupuk Indonesia dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia karena memiliki potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
"Melalui program hilirisasi ini, diharapkan Petrokimia Gresik akan semakin mampu melaksanakan tugas pokok sebagai salah satu penopang ketahanan pangan nasional, dan di saat yang sama dapat memperkuat industri nasional sebagai penggerak ekonomi nasional," tegasnya Dwi Satriyo.