KKB Bunuh 6 Guru di Yahukimo Papua, TPNPB Klaim Tindakannya Sebagai Respon Pernyataan Panglima TNI
KKB melakukan pembunuhan terhadap enam guru di Distrik Anggruk, Yahukimo, sebagai respons terhadap pernyataan Panglima TNI yang menugaskan anggota TNI menjadi guru di Papua. -FOTO DISWAY -
JAKARTA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membantai enam guru di Yahukimo, Papua, pada Jumat (21/3).
Pembunuhan tersebut diakui oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui rilis yang disebarkan di jejaring media sosial.
Sebby Sambom, Juru Bicara Komnas TPNPB, mengungkapkan bahwa penembakan terhadap para guru dilakukan oleh Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo sebagai respons terhadap pernyataan Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Menurut Sebby, TPNPB melakukan penembakan dan pembakaran sekolah di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, sebagai reaksi atas pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa anggota TNI ditugaskan sebagai guru di Papua.
Jenderal TNI Agus menyampaikan bahwa penugasan anggota TNI di sekolah-sekolah Papua bukanlah bentuk dwi fungsi TNI, melainkan multi fungsi TNI, yang juga mencakup pengajaran dan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Menanggapi pernyataan tersebut, TPNPB langsung mengambil tindakan cepat. Mereka mengklaim bahwa penyerangan terhadap para guru dan pembakaran rumah-rumah di Distrik Anggruk adalah suatu tindakan yang tepat dan sesuai dengan pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa guru-guru tersebut adalah anggota TNI.
“Semua guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Papua adalah anggota TNI,” ujar Sebby Sambom dalam rilisnya, menekankan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas pernyataan tersebut.
Pihak TPNPB juga mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Papua yang tinggal di wilayah konflik bersenjata dan kepada pasukan TPNPB di seluruh Papua untuk siap melawan serta membunuh imigran Indonesia yang dianggap telah masuk ke wilayah Papua.
Mereka menilai semua orang luar yang bekerja sebagai guru atau tenaga medis adalah bagian dari militer Indonesia dan dengan pengesahan RUU TNI, mereka dianggap sebagai target yang sah.
Pasca penembakan tersebut, pihak TNI dilaporkan telah mengerahkan pasukan TNI dan Polri ke Bandara Nop Goliath Yahukimo menggunakan dua pesawat sipil, satu pesawat Hercules, dan tiga helikopter TNI AU untuk merespons situasi yang semakin memanas di kawasan tersebut.
Peristiwa ini menambah ketegangan dalam konflik yang terus berlangsung antara kelompok separatis dan aparat keamanan di Papua. (disway/c1/abd)