Renungan, Subuk Dunia tapi Tak Bermanfaat

Ceramah Ustaz Adi Hidayat-FOTO IG UAH -

Banyak orang terjebak dalam kesibukan duniawi tanpa menyadari apakah kesibukan itu benar-benar bermanfaat. Utamanya di era modern ini. Umumnya sibuk bekerja, mencari nafkah, dan mengejar ambisi tetapi sering kali lupa menilai apakah semua itu membawa keberkahan atau justru melalaikannya dari tujuan hidup yang hakiki. Seperti yang disampaikan dalam ceramah resmi Ustaz Adi Hidayat sebagaimana juga dikutif jawapos.com yang penting untuk merenungkan kembali makna kesibukan yang sejati.

Manusia dan Proses Penciptaan
Setiap manusia mengalami proses penciptaan yang luar biasa dalam rahim ibunya. Allah memberikan jalan keluar yang memudahkan kelahiran, sebuah proses yang penuh rahmat dan hikmah. Dalam Al-Quran, Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan air mani itu dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS. Al-Mu’minun: 12-13)

Rahmat Allah Sejak Dalam Kandungan
Sejak dalam kandungan, manusia telah mendapatkan berbagai nikmat dari Allah. Makanan, oksigen, hingga perlindungan dalam rahim diberikan tanpa perlu diminta. Jika sejak awal sudah dipenuhi dengan kasih sayang, mengapa setelah lahir manusia menjadi sombong dan lupa akan asal-usulnya?

Kemudahan yang Jangan Dipersulit
Allah telah menetapkan jalan kemudahan bagi manusia, termasuk dalam proses kelahiran. Jika ada cara yang lebih mudah dan aman, maka janganlah dipersulit dengan kepentingan duniawi. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Permudahlah dan jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” (HR. Bukhari & Muslim)

Menjaga Amanah dalam Profesi
Setiap profesi memiliki amanah dan tanggung jawab yang besar. Dokter, misalnya, tidak boleh hanya mengejar keuntungan dengan memberikan perawatan yang tidak diperlukan. Keputusan yang tidak bijak dalam dunia kesehatan dapat berdampak buruk bagi pasien, bahkan bisa menjadi ladang dosa bagi pelakunya.

Kesibukan yang Tidak Bermakna
Banyak orang yang menghabiskan hidupnya dalam kesibukan, tetapi tidak membawa manfaat. Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-Asr: 2-3)

Perbedaan Manusia dan Jin
Dalam Al-Quran, manusia disebut insan yang berarti makhluk yang tampak dan memiliki kelembutan. Sebaliknya, jin adalah makhluk tersembunyi yang sering dikaitkan dengan ketidakharmonisan. Ketika manusia kehilangan kelembutannya dan menjadi kasar, ia justru mendekati sifat jin yang tidak seharusnya ia miliki.

Kembali kepada Fitrah
Sejak lahir, manusia memiliki fitrah untuk berbuat baik dan lembut dalam bertutur kata. Namun, seiring waktu, banyak yang kehilangan kelembutan itu akibat kesibukan dunia yang tidak bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Amal yang Bernilai di Sisi Allah
Kesibukan yang bermanfaat disebut sebagai amal saleh, yakni segala sesuatu yang bernilai baik di sisi Allah. Bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi keluarga dan sesama. Seorang ayah harus terasa kehadirannya bagi anak-anaknya, seorang suami harus memberikan manfaat bagi istrinya, begitu pula sebaliknya.

Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa manusia harus memahami makna hidup yang sesungguhnya. Jangan sampai hidup hanya diisi dengan kesibukan tanpa tujuan, sehingga kehilangan esensi kebahagiaan sejati. Iman dan amal saleh adalah kunci agar kesibukan kita menjadi sesuatu yang bernilai dan bermakna.

Kesimpulannya jangan sibuk tanpa manfaat. Hidup bukan sekadar tentang kesibukan, tetapi tentang seberapa banyak manfaat yang bisa diberikan. Sibuk bekerja boleh, tetapi jangan sampai lupa untuk beribadah, berbuat baik, dan menjalani hidup dengan penuh makna. Sebagaimana renungan  dari Ustaz Adi Hidayat, kita harus memastikan bahwa setiap detik kehidupan kita diisi dengan hal-hal yang membawa keberkahan, bukan hanya sekadar rutinitas duniawi tanpa makna. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak merugi sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Asr. Aamiin.(jpc/rim)

Tag
Share