Jangan Dibuang! Limbah Jelantah Bernilai Ekonomis

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical Pertamina, akan memulai uji coba produksi bioavtur dari jelantah (UCO).--FOTO KPI
Tak hanya itu. Pada akhir 2024, perusahaan juga berinvestasi di induk usaha TUKR, Biofront, guna memperkuat rantai pasok biofuel berbasis minyak jelantah. Head of Brand & Partnership TUKR, Adhi Putra Tawakal, mengungkapkan bahwa pelibatan komunitas adalah aspek kunci dalam keberhasilan program ini.
’’Melalui pengumpulan dan pengelolaan minyak jelantah, pelibatan komunitas menjadi kekuatan penting untuk mendorong perubahan positif sekaligus mendukung keberlanjutan bisnis kami,” jelasnya.
Hingga saat ini, pengumpulan dan pengelolaan minyak jelantah baru diterapkan di lingkungan dekat perusahaan dan akan terus diperluas seiring kebutuhan.
Sebagai bagian dari upaya edukasi, program MINYAKU turut hadir dalam kampanye Aksi Asri Kreasi dengan tema Ramadhan Berkah dengan Bijak Kelola Sampah. Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan minyak jelantah dan manfaat ekonominya dalam ekosistem pengolahan sampah.
Head of Corporate Communication Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, berharap program ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap Aksi Asri Beralih dapat meningkatkan keterlibatan Warga Asri sebagai agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam praktik pemilahan sampah di lingkup rumah tangga,” katanya.
Dengan semakin luasnya penerapan program ini, minyak jelantah yang selama ini terbuang percuma diharapakan bisa menjadi sumber energi alternatif yang lebih bersih, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam pengumpulannya. (jpc/c1)