Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah, BI Borong SBN

Gubernur BI Perry Warjiyo (tiga dari kanan) bersama jajaran deputi gubernur BI di gedung Thamrin.--FOTO AGAS PUTRA HARTANTO/JAWA POS

”Ekonomi Eropa, Jepang, dan India juga terkena dampak rambatan kebijakan tarif impor AS tersebut di tengah permintaan domestik yang belum meningkat akibat keyakinan usaha yang rendah dan ekspor yang melambat,” beber Perry Warjiyo.

 

Sementara itu, pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebagai akibat kebijakan tarif impor AS tertahan dengan kebijakan pelebaran defisit fiskal 2025 dari yang ditargetkan. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diprakirakan sebesar 3,2 persen.

 

Di pasar keuangan global, ketidakpastian masih berlanjut. Diwarnai oleh penurunan yield US Treasury dan melemahnya indeks USD (DXY) di tengah ketidakpastian penurunan Fed funds rate (FFR). Aliran modal global yang semula terkonsentrasi ke AS bergeser sebagian ke komoditas emas dan obligasi di negara maju dan negara berkembang.

 

”Sementara itu, portofolio investasi saham masih terkonsentrasi ke negara maju kecuali AS, dan belum masuk ke negara emerging market (EM),” ucap Perry.

 

Tetap tingginya ketidakpastian global tersebut memerlukan respons kebijakan yang tepat untuk memperkuat ketahanan eksternal, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga baik di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. 

 

Konsumsi rumah tangga tetap baik. Meski perlu terus didorong. Termasuk dukungan belanja pemerintah terkait pemberian tunjangan hari raya (THR), belanja sosial, serta peningkatan musiman permintaan menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H.

 

Dari eksternal, ekspor nonmigas meningkat pada Februari 2025. Ditopang terutama komoditas minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor. Secara sektoral, lapangan usaha pertanian diprakirakan meningkat didorong panen raya. Sedangkan sektor pertambangan dan industri pengolahan melambat dipengaruhi permintaan eksternal yang menurun.

 

”Dengan berbagai perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2025 tetap baik dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen,” kata Perry. (jpc/c1)

Tag
Share