Mudah Dapatkan Beasiswa Luar Negeri

ILISTRASI: Beasiswa di luar negeri tidak selalu hanya tentang nilai tinggi dan sederet penghargaan. -DOK. FREEPIK-
JAKARTA - Mendapatkan beasiswa ke luar negeri menjadi impian banyak orang. Tetapi sering, mimpi ini terhalang rasa tidak percaya diri dan kurangnya informasi.
Banyak calon pelamar merasa ragu karena nilai akademik yang biasa saja atau kurangnya prestasi selama kuliah. Padahal, beasiswa tidak selalu hanya tentang nilai tinggi dan sederet penghargaan. Dengan pendekatan yang tepat, persiapan yang matang, dan sedikit keberanian, beasiswa luar negeri bukan lagi sekadar angan-angan.
Melansir kanal YouTube Vincdels seperti dikutif jawapos.com, ada empat hal perlu diperhatikan untuk mempermuda mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
1. Turunkan Ego dan Bersikap Realistis
Kita harus memahami bahwa dengan nilai yang pas-pasan, pilihan universitas kita pun terbatas. Jika IPK tidak cumlaude, jangan langsung menargetkan universitas top seperti Harvard, Stanford, atau MIT. Jika ingin masuk ke universitas tersebut, usaha harus dimulai sejak S1. Namun, jangan khawatir setiap orang sebenarnya memiliki prestasi tanpa mereka sadari.
Prestasi tidak hanya diukur dari akademik, tetapi juga dari pengalaman lain seperti membangun bisnis, berorganisasi, atau melakukan pengabdian masyarakat. Jika sudah menemukan keunikan dan pencapaian diri, langkah selanjutnya adalah bersikap realistis. Carilah universitas yang sesuai dengan profil kita, misalnya dengan membandingkan diri dengan alumni universitas tersebut di LinkedIn. Jangan biarkan mimpi terhambat karena mengincar sesuatu yang terlalu tinggi.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Siapkan Dua Alternatif Lokasi Sekolah Rakyat
2. Bukan Hanya Pintar, Jadilah Cerdik
Orang pintar cenderung menyelesaikan masalah dengan cara yang mereka tahu, sedangkan orang cerdik bisa melihat peluang yang dilewatkan orang lain. Salah satu peluang besar dalam beasiswa adalah mencari beasiswa yang tidak banyak diketahui orang. Semakin sedikit orang yang mengetahui suatu beasiswa, semakin besar peluang kita untuk mendapatkannya karena pesaingnya lebih sedikit.
Sebagai contoh, LPDP adalah beasiswa yang sangat populer, dengan jumlah pendaftar sekitar 50.000 orang, sementara hanya 5.000 yang diterima. Artinya, hanya 1 dari 10 orang yang berhasil lolos. Sebaliknya, ada beasiswa seperti University of Twente Scholarship atau Holland Scholarship yang lebih jarang diketahui orang. Meskipun beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa dari berbagai negara, biasanya ada kuota khusus untuk setiap negara, termasuk Indonesia.
Ini berarti meskipun nilai kita kalah dari mahasiswa luar negeri, kita tetap bisa bersaing dengan sesama mahasiswa Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu dalam mencari beasiswa yang tidak banyak diketahui agar peluang kita lebih besar. Jangan hanya mengandalkan informasi dari media sosial, carilah peluang dengan strategi yang lebih cerdas.
BACA JUGA:Demo di KPU Pesawaran Ricuh
3. Berbeda Lebih Baik daripada Sedikit Lebih Baik